Bontang – Sejak Perusahaan penghasil tenaga listrik dibangun, Lok Tunggul Kelurahan Bontang Lestari diketahui mengalami krisis air bersih. Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris minta tanggung jawab perusahaan.
Wilayah Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Kadere merupakan wilayah yang bersebelahan langsung dengan RT 15 Lok Tunggul yang sampai saat ini mengalami krisis air bersih.
“Pemenuhan kebutuhan akan air bersih RT 15 merupakan tanggung jawab PLTU,” tegas Agus Haris saat ditemui awak media, beberapa waktu lalu.
Menurut Agus hal ini penting sebab merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat setempat.
“Mestinya perusahaan sudah melakukan kesepakatan dengan warga terkait kontribusi pada masyarakat apalagi pabrik yang berdiri sebelumnya merupakan lahan milik warga,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan bahwa Pemkot tidak mungkin untuk menyediakan air bersih di Lok Tunggul khususnya RT 15. Sebab untuk melakukan pipanisasi air PDAM, pemerintah harus melewati wilayah perusahaan.
“Penyediaan air bersih sebelumnya merupakan tanggung jawab pemerintah, untuk sekarang tanggung jawab perusahaan,” ungkapnya.
Namun jika perusahaan menolak untuk melakukan hal tersebut, dia dengan tegas menyatakan akan meminta pemerintah untuk mencabut izinnya.
Diketahui sejak PLTU operasi pada Maret 2019, warga yang bermukim di RT 15 Lok Tunggul, Kelurahan Bontang Lestari, Bontang Selatan mengalami krisis air bersih sehingga untuk memenuhi kebutuhannya harus menuju penampungan air dengan waktu 45 menit.