Samarinda – Bukan sekadar misi. Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi nampaknya tak main-main dengan misi pertamanya dalam visi Berani untuk Kaltim yang Berdaulat.
Dikutip dari laman kaltimprov.go.id, duet pemimpin Kaltim yang dilantik pada 1 Oktober 2018 lalu di Istana Negara Jakarta itu, menegaskan komitmen mereka dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Keduanya juga tidak mengubah porsi pembangunan pendidikan meski tahun ini dunia sedang menghadapi masalah besar akibat pandemi Covid-19.
Di tahun kedua memimpin, mereka menyiapkan Rp163 miliar lebih untuk Beasiswa Kalimantan Timur (BKT). Total penerimanya 44.289 orang. Mulai tingkat dasar sampai pendidikan tinggi.
“Sempat terkena (refocusing anggaran Covid-19). Tetapi kemudian dipenuhi kembali di APBD Perubahan. Jadi secara jumlah anggaran tahun ini tetap tidak berubah. Alhamdulillah,” kata Ketua Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur H Iman Hidayat, Minggu (20/12/2020).
Laman resmi Pemprov Kaltim itu melaporkan realisasi BKT tahun 2020 dibagi dalam tiga kategori yaitu, Tuntas Mahasiswa, Stimulan Mahasiswa dan Stimulan Siswa. Tuntas Mahasiswa disalurkan kepada 4.376 penerima. Terdiri dari umum prestasi akademik, umum prestasi nonakademik, khusus miskin, khusus berkebutuhan khusus, khusus dari daerah 3T, khusus anak/cucu veteran, khusus anak korban KDRT, khusus hafidz/hafidzoh, kerja sama Institut Tazkia, kerja sama IPB Bogor, kerja sama Unesa Surabaya, kerja sama Unida Gontor, kerja sama Politeknik Pelayaran dan kerja sama S3 Unisula/Unmul/Unhas.
BKT untuk Stimulan Mahasiswa disalurkan kepada 9.506 penerima. Terdiri dari mahasiswa umum prestasi akademik, nonprestasi akademik, penyusunan tugas akhir, pendidikan spesialisasi (S2). Kemudian mahasiswa khusus berkebutuhan khusus, berasal dari daerah 3T, anak/cucu veteran, anak korban KDRT, hafidz/hafidzoh. Ada pula sertifikasi keahlian/keterampilan, studi keluar negeri dan stimulan mahasiswa khusus miskin.
Kategori penerima BKT lainnya adalah Stimulan Siswa. Terdiri dari penerima umum prestasi akademik, prestasi nonakademik, khusus anak berkebutuhan khusus, berasal dari daerah 3T, anak/cucu veteran, anak korban KDRT, hafidz/hafidzoh, sertifikasi dan siswa khusus miskin. Total Stimulan Siswa ini disalurkan untuk 30.407 penerima.
Penyaluran beasiswa Tuntas Mahasiswa maupun Stimulan Mahasiswa/Siswa dilakukan melalui kerja sama dengan pihak perbankan yakni Bank Mandiri, BTN BRI dan Bankaltimtara.
Setiap penerima beasiswa wajib membuka rekening baru pada bank masing-masing. Selanjutnya setiap bank kemudian menyalurkan beasiswa tersebut dengan nilai sesuai uang kuliah tunggal (UKT).
“Penyaluran tidak diberikan sekaligus, melainkan per semester. Hal ini dilakukan guna menghindari pemanfaatan uang beasiswa digunakan untuk kepentingan di luar UKT,” jelas Iman Hidayat.
Tahun lalu jumlah yang disalurkan melebihi dari jumlah yang ditargetkan. Jumlah target penerima beasiswa sebanyak 12.352 orang, sementara penerima berjumlah 13.331 orang.
Rinciannya untuk peningkatan dan pengembangan SDM 9.124 penerima, siswa miskin Dikdasmen 3.756 penerima, mahasiswa miskin Dikti 451 penerima. Total dana Beasiswa Kalimantan Timur yang disalurkan tahun 2019 sebesar Rp149,9 miliar.