Samarinda – Kota Samarinda sebagai salah satu daerah pertama yang menyepakati kerja sama proyek adaptasi perubahan iklim di Indonesia dari lembaga internasional Adaptation Fund.
Pemkot Samarinda bersama pusat studi ketahanan iklim dan kota (PSKIK) Untag Surabaya, dan kemitraan partnership melaksanakan program Embracing The Sun, Redefining Public Space as a Solution for the Effects of Global Climate Change in Indonesia’s Urban di Kota Samarinda.
Terkait proyek tersebut, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Abdul Rofik memberikan peryataan, hal tersebut dapat mendorong Pemkot Samarinda serta semua pihak untuk berperan aktif dalam menangani perubahan iklim di Kota Samarinda.
“Tentu program tersebut sebagai keuntungan dan keistimewaan Samarinda sebagai kota pertama percontohan penerimaan adaptasi perubahan iklim,” kata Abdul Rofik saat ditemui awak media usai mengikuti kegiatan Kick Off Implementasi Proyek Adaptasi Perubahan Iklim Adaption Fund di Kota Samarinda. Di Ruang Rapat Mangkupalas Balaikota Samarinda, Selasa (6/12/2022).
Dia mengatakan, pihaknya mendukung langkah kerja sama Pemkot Samarinda tersebut, untuk mendorong lebih banyak masyarakat Kota Samarinda dalam beradaptasi dengan perubahan iklim demi menjamin ekosistem daerah.
Menurutnya, ancaman perubahan iklim semakin nyata dan sangat merugikan bagi masyarakat. Sebut saja, dijelaskannya kondisi geografis Samarinda dengan curah hujan yang fluktuatif, menyebabkan banjir dan beberapa bencana alam lain, itu mengganggu ketahanan ekonomi, sosial, dan ekosistem lansekap sumber penghidupan.
Untuk itu, dirinya menerangkan program adaptasi perubahan iklim tersebut, sebagai langkah penyesuaian terhadap ketidakpastian lingkungan. Guna memenuhi kebutuhan sumber penghidupan masyarakat yang berkelanjutan.
“Jadi Samarinda melalui proyek tersebut akan menerima manfaat, Karena hasilnya berupa ruang terbuka publik di Samarinda,”jelasnya.