JAKARTA: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menegaskan pemerintah harus menyiapkan data yang presisi agar investasi bisa terus mengalir deras dan ekonomi daerah terus bertumbuh.
Dirinya meyakini, semua kebijakan yang baik harus didasarkan pada data yang akurat dan presisi. Demikian pula dengan bisnis dan investasi.
“Kebanyakan bisnis kena ‘prank’ ketika hanya disajikan data yang bagus-bagus saja, yang hebat-hebat saja. Sejatinya data harus berbasis detail. Bisnis perlu data yang detail dan presisi,” kata Akmal pada Forum Bisnis Bankaltimtara Tahun 2024 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Ia meminta, 841 desa dan 130 kelurahan di Kaltim harus dipetakan dengan baik agar kebijakan bisa dibuat lebih tepat sasaran juga memudahkan para calon investor menghitung rencana bisnis mereka.
“Ini yang akan kami bangun. Kami akan menghadirkan tata kelola pemerintahan berbasis data digital,” sebutnya.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu mengaku, data-data itu nantinya akan dipegang kepala daerah hingga para kepala desa.
“Pengusaha bisa tanyakan langsung ke mereka. Kita akan menyajikan kejujuran dalam berbisnis. Bagi saya kunci bisnis itu adalah trust,” tegasnya.
“Kaltim siap menyambut para pebisnis. Kami akan siapkan kejujuran data di dalamnya. Keputusan di tangan anda karena anda yang punya anggaran,” tambahnya.
Akmal percaya, meski tak hanya hal baik yang diungkap, namun dengan kejujuran ekonomi dan investasi Kaltim ke depan akan lebih baik.
Ia mengungkapkan, kerja sama telah dilakukan dengan Bankaltimtara dan IPB untuk membuat data akurat di Kaltim agar investasi dan ekonomi Kaltim ke depan lebih maju dan terukur.
Ia menjelaskan, untuk tahap awal pemetaan sudah dilakukan di 40 desa di Penajam Paser Utara (PPU) dengan indikator meliputi ekonomi, demografi, sosial dan lain-lain. Total terdapat 238 indikator dalam pemetaan tersebut.
“Forum bisnis ini akan menjadi salah satu katalisator dan mengakselerasi investasi dan meningkatkan perekonomian yang berkelanjutan di Kaltim dan Kaltara,” yakinnya.
Ia menilai, Bankaltimtara memiliki peran sangat penting dalam mendukung sektor keuangan dan investasi.
Ia pun menyarankan agar perusda bisa berkolaborasi dengan para pelaku ekonomi agar Kaltim lebih kuat.
“Kaltim punya keuntungan, katalisator yang kuat yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN). Pertanyaannya, bagaimana daerah penyangga bisa berkontribusi. Termasuk juga Kaltara bisa berkontribusi,” jelasnya.
Ia menambahkan, bisnis memerlukan data detail seperti desa misalnya. Bagaimana kondisi hutannya, infrastrukturnya, sosialnya dan lain-lainnya.
Dengan begitu, pengusaha akan lebih mudah mengetahui kondisi Kaltim secara detil.
“Silakan mau bisnis apa di Kaltim monggo. Asal jangan bisnis yang dilarang pemerintah,” pungkasnya.
Turut hadir, sejumlah kepala daerah di Kaltim dan Kaltara, Direktur Utama Bankaltimtara Muhammad Yamin, Komisaris Utama Bankaltimtara Zainuddin Fanani, Kepala OJK Kaltim Made Yoga Sudharma.
Juga Deputi Komisioner OJK Bambang Mukti Riyadi, Kepala OJK Regional Kalimantan Ahimsa dan Kepala Perwakilan BI Kaltim Budi Widihartanto dan para mitra pelaku bisnis Bankaltimtara.(*)