KUTAI KARTANEGARA: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengatakan Bendungan Marangkayu ditargetkan dapat difungsikan pada April 2024 dengan mulai melakukan penggenangan lahan.
“Kita berharap Bendungan Marangkayu ini dapat segera berfungsi karena sangat penting bagi masyarakat di wilayah Marangkayu, Kutai Kartanegara maupun Bontang,” kata Akmal usai meninjau Bendungan Marangkayu di Desa Sebuntal, Kutai Kartanegara, Kamis (7/12/2023).
Ia menjelaskan, bendungan tersebut akan memiliki sejumlah manfaat yaitu sebagai irigasi lahan pertanian guna mendukung ketahanan pangan Kaltim, pengendali banjir serta sumber air baku serta sumber air bagi masyarakat di Marangkayu dan sekitarnya maupun Bontang.
“Bahkan nantinya, waduk ini bisa dikembangkan sebagai objek wisata,” ujarnya.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu pun meminta seluruh pihak, tak terkecuali masyarakat untuk mendukung dan mengawal agar bendungan tersebut dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Mari bersama-sama kita dukung pembangunan bendungan ini. Memang tidak ada kondisi ideal di lapangan,” ajaknya.
Akmal mengimbau bagi mereka yang mempunyai lahan agar dapat mengerti keterbatasan yang ada, sehingga bendungan dapat segera berfungsi.
“Kita akan komunikasikan dengan BPN sehingga permasalahan yang ada dapat diselesaikan,” tegasnya.
Diakuinya, permasalahan dalam pertanian di Kaltim ialah ketersediaan sumber air untuk lahannya. Tidak hanya di Marangkayu, daerah lain seperti Paser dan Penajam Paser Utara juga mengalami kendala yang sama.
“Akibatnya banyak lahan produktif di Kaltim tidak bisa dimanfaatkan, bahkan terancam menjadi lahan sawit semua,” sindirnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak termasuk tokoh-tokoh masyarakat Marangkayu dan sekitarnya yang hadir dalam peninjauan itu.
“Terima kasih bapak ibu semua atas dukungannya. Semoga bendungan ini dapat segera kita rasakan manfaatnya,” tuturnya.
Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menambahkan, pada tahun anggaran 2024 mendatang pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan seluas 28 hektare.
“Lahan itu nanti untuk saluran irigasi,” pungkasnya. (*)