BONTANG : Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mengapresiasi Kemenkes RI menjadi Kota Bontang sebagai pilot projek untuk Teknologi Wolbachia untuk menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Kami mengapresiasi langkah Kemenkes RI, semoga Bontang segera terbebas dari DBD,” ungkap Andi Faiz saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/6/2023).
Ia berharap agar keberhasilan pilot project teknologi Wolbachia ini dapat terwujud, berjalan dengan baik dan bisa diterima oleh masyarakat.
Menurutnya, diperlukan komitmen kepala daerah dengan seluruh lintas sektor, dan lintas program terkait.
“Saya percaya Kota Bontang memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan terlaksana pilot project ini,” terangnya.
Ia mengatakan kejadian sebaran kasus DBD hampir di semua kelurahan dengan harapan nyamuk berwolbachia dapat menekan jumlah kasus demam berdarah yang ada di Kota Bontang.
“Kota Bontang siap menyukseskan pilot project nyamuk berwolbachia yang rencana launching pada bulan Agustus 2023. Pada saat ini, dapat kita tetapkan komitmen bersama anggota lintas sektor, swasta dan masyarakat dalam pengendalian DBD dengan implementasi nyamuk aedes aegypti berwolbachia di Kota Bontang,” jelas.
Tidak lupa ia berharap, masyarakat tetap menjalankan 3 M (Menguras air, Mengubur sampah, dan Menutup air yang tergenang).
Hal ini untuk mencegah terjadinya deman berdarah.
“Saya berharap dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tetap menjaga 3 M,” ujarnya.
Menurutnya, Wolbachia merupakan bakteri alami, simbion yang umum ditemukan di hewan arthropoda, dengan mekanisme menghambat replikasi virus dengue yang diperankan oleh Wolbachia.
Hasil penelitian tersebut mampu menurunkan 77% incidence rate (IR) Dengue dan mengurangi masuk RS sebesar 86%.
Dimana Nyamuk ber-Wolbachia yang dilepas ini nantinya akan kawin silang dengan nyamuk Aedes Aegypti pembawa DBD.
Setelah kawin silang ini, akan menghasillkan keturunan nyamuk ber-Wolbachia.
Teknologi ini juga sudah berbasis bukti. Berbasis ilmiah yang dikembangkan Universitas Gajah Mada bekerja sama dengan Yayasan Tahija dan Monesh University selama kurang lebih 10 tahun.
Kesiapan Implementasi Pengendalian DBD dengan Nyamuk Berwolbachia untuk memastikan kesiapan Pemerintah Kota Bontang dalam hal pelepasan nyamuk Wolbachia sebelum program ini dilaksanakan lebih awal pada akhir tahun 2023.
Alasan Bontang terpilih menjadi pilot project mewakili Kalimantan Timur lantaran menjadi salah satu kota dengan jumlah kasus Dengue (DBD) yang cukup tinggi dan adanya kasus kematian di Tahun 2023.
Hal ini juga sesuai dengan Kepmenkes Nomor 1341 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pilot Priject Teknologi Wolbachia di 5 kota yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang.
Strategi penanganan nyamuk ber-Wolbachia akan dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama akan dilaksanakan di enam kelurahan, yaitu Gunung Telihan, Gunung Elai, Kanaan, Belimbing, Api-Api, dan Bontang Baru.
Ketua DPRD mengungkapkan bahwa delapan kelurahan lainnya akan menyusul dalam tahap berikutnya.
Saat ini, telah dilakukan sosialisasi mengenai program ini, dan targetnya adalah menyelesaikan tahap pertama pada bulan Juli dengan pelatihan kader yang dilakukan sekali. (*)