SAMARINDA : Calon wali kota Samarinda, Andi Harun, berkomitmen untuk memperbaiki interaksi dengan pemuda jika terpilih kembali dalam periode kedua. Hal tersebut disampaikan dalam diskusi terbuka bertajuk “TPTP AH!”, garapan anak muda Samarinda, di Bagios Cafe & Resto, Samarinda, Minggu malam (29/9/2024).
Dalam acara tersebut, Herma, mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, menyampaikan kritik terkait minimnya interaksi Andi Harun dengan generasi muda selama masa kepemimpinannya yang pertama.
“Saya belajar inovasi pertanian dan smart farming. Namun, dalam lima tahun terakhir, Bapak terlihat kurang berbaur dengan pemuda untuk menyerap aspirasi. Apakah selama ini bapak menutup mata saat memimpin?” tanya Herma dalam diskusi tersebut.
Andi Harun menjawab, persepsi kurangnya interaksi dengan pemuda memang muncul selama periode pertama kepemimpinannya. Namun, ia menjelaskan bahwa masa kepemimpinannya sebagian besar dihabiskan untuk menghadapi pandemi Covid-19, yang memaksa dirinya memprioritaskan isu lain.
“Pada periode pertama, memang ada persepsi seperti itu. Dari lima tahun masa jabatan, hanya tiga tahun yang efektif, sementara dua tahun lainnya dihabiskan dalam situasi pandemi. Prioritas utama saya adalah mengendalikan banjir dan memperbaiki infrastruktur,” jelasnya.
Andi Harun juga menyebutkan bahwa Samarinda kini memiliki peran strategis dalam kaitannya dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), di mana kota ini menjadi bagian dari “Three Cities Connected” bersama Balikpapan dan IKN.
Selain soal interaksi dengan pemuda, Andi Harun juga menyinggung tantangan literasi di Samarinda, khususnya dalam bidang sains dan matematika. Ia menyoroti minimnya tenaga ahli planologi di pemerintah kota dan mempertanyakan mengapa Universitas Mulawarman belum membuka jurusan planologi.
Menanggapi kritik Herma, Andi Harun menegaskan bahwa jika terpilih kembali, ia akan memperbaiki komunikasi dan interaksi dengan pemuda.
“Saya menerima kritik dari Herma. Kelemahan kita harus diakui, dan di periode kedua nanti akan kita perbaiki. Mari kita berdiskusi bersama,” tegasnya.
Meskipun bersikap tegas, terutama terkait masalah ruang publik, Andi Harun juga membuka diri untuk berdialog dengan kelompok muda.
“Ruang publik tidak boleh dirampas. Meskipun saya tegas, saya juga bisa romantis. Kita selalu melayani kelompok anak muda dan duduk bersama. Pemerintah tidak boleh menjadi agen tunggal kebenaran,” ujarnya.
Acara diskusi ini dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan pemuda yang antusias mengikuti jalannya dialog bersama Andi Harun, yang kali ini bertarung melawan kotak kosong dalam pemilihan Wali Kota Samarinda 2024.