SAMARINDA: Upaya percepatan penurunan stunting, Wali Kota Samarinda Andi Harun menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.
“Kita banyak belajar dari daerah lain seperti Semarang dan kabupaten/kota lain untuk terus meningkatkan metodologi dan ketangguhan kita dalam menurunkan prevalensi stunting,” kata Andi Harun.
Itu disampaikan usai menghadiri Festival Bangga Kencana yang di inisiasi DPPKB Samarinda, di halaman Gor Segiri Samarinda, Kamis (4/7/2024).
Ia menekankan, penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat dan dunia usaha.
“Kita harus bersama-sama bahu membahu menurunkan stunting agar tercipta keluarga yang sehat dan bahagia yang merupakan salah satu indikator ketahanan daerah,” jelasnya.
Andi Harun juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan Festival Bangga Bencana yang dianggap dapat menstimulasi komitmen bersama dalam upaya penurunan stunting.
Menurutnya, meski angka penurunan stunting di Samarinda masih berada di 0,9 persen, ini merupakan sebuah kemajuan yang patut disyukuri.
“Target pemerintah adalah 14% di seluruh daerah di Indonesia. Kita akan bekerja keras untuk mencapainya. Penurunan ini tidak akan maksimal jika kerjanya tidak kolaboratif,” tambahnya.
Ia juga mengajak para jurnalis untuk membantu mengedukasi masyarakat dan mendorong sektor swasta untuk berperan aktif dalam penurunan stunting.
“Harapannya agar Samarinda dan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bisa menjadi kontributor signifikan dalam menurunkan prevalensi stunting nasional,” ucapnya.
![](https://www.narasi.co/wp-content/uploads/2024/07/a0891ab5-e6b2-4675-b234-86a5cd25422b.jpeg)
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Upaya percepatan stunting berhasil mengurangi angka dari 25,3 persen menjadi 24,4 persen. Meskipun masih jauh dari target nasional 14 persen ini adalah kemajuan,” ujarnya.
Rusmadi yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Samarinda menyebutkan, kunci utama dalam mengurangi stunting adalah perilaku hidup bersih dan sehat, mulai dari anak-anak usai dini hingga remaja dan calon pengantin.
Ia menekankan, intervensi di posyandu sangat penting untuk pencegahan stunting. Posyandu harus menjadi garda terdepan dalam membangun kehidupan keluarga yang sehat,” tegasnya.
Pemerintah pusat juga telah melakukan intervensi serentak di posyandu untuk pencegahan stunting.
“Ini hanya mungkin jika semua pihak, termasuk media, bekerja bersama,” tutupnya.(*)