Samarinda – CCTV yang biasa digunakan untuk memantau aktivitas kapal di sekitar Jembatan Mahakam disebut-sebut telah hilang.
Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur H Baba. Namun sejauh ini pihaknya belum mengetahui pasti kapan hilangnya benda tersebut.
Sebelumnya, pihaknya yang membidangi infrastruktur dan pertambangan itu memberikan saran terhadap KSOP yang hendak menyelidiki kasus penabrakan di Jembatan Mahakam oleh tongkang batu bara pada Senin (30/8/2021) lalu.
Namun pihak KSOP menyebut bahwa CCTV yang sebelumnya terpasang di area jembatan itu semua telah hilang tak tersisa.
“Itu menurut informasi dari KSOP kemarin, kan kita pertanyakan. Bisa dilihat dari CCTV, terus dibilang, Pak Haji, CCTV sudah tidak ada sama sekali karena hilang dicuri orang,” kata H Baba saat dihubungi Narasi.co, Selasa (7/9/2021) sore.
H Baba ungkap jika dirinya juga baru mengetahui hal tersebut, setelah mendapat informasi dari KSOP. Sehingga untuk mengetahui rekaman pasti kejadian penabrakan, tidak bisa diketahui.
Lebih jauh menyinggung perkembangan kasus penabrakan, itu politikus PDIP itu menyampaikan jika pihaknya sudah di tahap pengumpulan data. Kemungkinan minggu depan baru akan dijadwalkan untuk melangsungkan rapat pembahasan.
“Kemarin kita sudah ada koordinasi dengan pihak Pelindo, KSOP, dan Dinas Perhubungan (Dishub). Kita masih mencari data. Kemarin mengumpulkan data. minggu depan baru akan diadakan pertemuan dengan seluruh yang termasuk penabrak,” ujarnya.
Pada prinsipnya, informasi dari KSOP, bahwa si penabrak bersedia untuk mengganti rugi. Dan pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) sudah menurunkan timĀ investigasi di lapangan bersama instansi terkait lainnya.
Namun untuk besaran dana kerugian belum dapat dipastikan, sebab yang menghitung dan menginvestasi kerusakan adalah BBPJN.
“Kita tinggal menunggu sampai minggu depan, ada jadwal kita susun. Nanti kita undang penabrak termasuk juga pihak kepolisian air, KSOP, Pelindo dan Dishub beserta Dinas PU dan BBPJN,” H Baba.
Melihat semua kejadian ini, Sekretaris Komisi III itu sangat berharap agar kejadian ini tidak lagi terulang. Sementara penabrak harus diberikan sanksi tegas hingga pencabutan izin.