Bontang – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bontang keluhkan kecilnya anggaran yang diterimanya tahun ini. Sementara Komisi I DPRD Kota Bontang minta Disnaker agar ke depan lebih mematenkan rencana program kerjanya.
Keluhan itu disampaikan Sekretaris Disnaker Bontang Marten Minggu dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPRD Kota Bontang, pada Selasa (2/8/2022) di Sekretariat DPRD Bontang.
“Anggaran kecamatan bahkan lebih besar dari kita,” kata Marten Minggu.
Kecilnya anggaran yang diterima dikarenakan program kerja yang digadang dan diusulkan Disnaker Bontang banyak tidak terakomodir atau di coret dari rencana kerja Pemerintah Kota Bontang.
“Anggaran kami tahun ini hanya Rp 8 miliar, ini sangat kecil dari yang dinas-dinas lain,” tuturnya.
Akan hal tersebut, Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang Maming meminta sebelum diajukan program kerja, terlebih dahulu Disnaker harus mengutamakan pematangan rencana program kerja.
“Pematangan itu yakni bisa bertanggung jawab menjelaskan maksud dan tujuan dari setiap program kerja,” ujarnya.
Contohnya, saat ini angka pengangguran Bontang sangat tinggi, nah bagaimana upaya Disnaker memberikan pelatihan tenaga yang di dalamnya memuat beberapa poin.
Seperti pelatihan welder dan sejenisnya, memberikan pelatihan menjahit dan sebagainya dengan kapasitas latihan 1000 orang.
“Dengan begtui wali kota, wakil dan Sekda tidak mungkin hanya menggelontorkan anggarannya sedikit. Apalagi mereka mendukung upaya pengurangan angka pengangguran,” ucapnya.
Ia menjelaskan, saat ini dalam upaya peningkatan skil dan SDM pekerjaan melalui pelatihan yang digodok Disnaker menggunakan anggaran pokok pikiran (pokir) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang.
“Bahkan pokir kita juga belum cukup untuk memberikan pelatihan. Karena itu kita harap ada upaya serius dan maksimal Disnaker kedepannya terutama dalam perencanaan program kerjanya,” tandasnya.