JAKARTA : Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalimantan Timur (Kaltim) Nina Dewi mengungkapkan alasan BPSDM Kaltim sangat antusias untuk mendalami masalah kearsipan, utamanya tentang arsip pengelolaan aset.
“Mantan Gubernur Kaltim Isran Noor ketika menerima laporan hasil pemerikasaan dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dengan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk kesekian kalinya, tidak merasa bangga karena selalu ada catatan masalah pengelolaan aset,” kata Nina.
Hal itu ia katakan saat memimpin studi lapangan atau benchmarking ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan (Pusdipres) di Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Ia menjelaskan, kunjungan tersebut sebagai tindak lanjut dari Pelatihan Pengelolaan Arsip Dinamis Angkatan 1 dan 2 di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim yang berlangsung mulai tanggal 23-26 September 2024 di BPSDM Kaltim, Senin (30/9/2024).
Kepala Pusdipres Agus Santoso menyampaikan betapa pentingnya mengelola, menjaga dan merawat serta menyajikan arsip sebagai data, informasi dan pengembangan pengetahuan. Ia juga menjelaskan tentang sejarah dibentuknya lembaga Pusdipres di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat.
Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Kaltim Jauhar Efendi yang juga peserta benchmarking mengaku Kepala Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan mendorong suatu saat Kaltim memiliki arsip statis yang lengkap terkait sejarah para Gubernur Kaltim dari awal sampai Gubernur terkini agar informasi yang diperoleh masyarakat bisa otentik dan penting untuk pengembangan pengetahuan.
“Bahkan, Agus Santosa selaku Kepala Pusdipres siap membantu jika Pemprov Kaltim membutuhkan sumbangsihnya sebagai narasumber atau konsultan,” tuturnya.
Usai kunjungan di Pusdipres, rombongan melanjutkan kunjungan ke Kantor Pusat ANRI di Jalan Ampera Raya Jakarta Selatan dan dibagi menjadi dua kelompok mengingat banyaknya objek yang dikunjungi.
Terdapat lima objek atau unit yang dikunjungi. Pertama, Record Center. Kedua, Depo Arsip Konvensional dan Media Baru. Ketiga, Layanan Arsip Statis, Keempat, Layanan Preservasi dan Restorasi Arsip. Kelima, Ruang Diorama.
Rombongan sebanyak 52 orang didampingi Kepala Bidang Kompetensi Teknis Apriyana, Widyaiswara Ahli Utama dan Widyaiswara Ahli Madya, para Pejabat Fungsional Analis Pengembangan Kompetensi serta Plt Kabid Pengelolaan Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemprov Kaltim Dewi Susanti.(*)