SAMARINDA: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, menekankan pentingnya tanggung jawab bersama dalam mendukung pendidikan.
Ia menegaskan bahwa pendidikan bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan kewajiban semua elemen masyarakat.
“Suka tidak suka kita harus menyadari bahwa pendidikan itu tanggung jawab semua pihak, tidak bisa hanya kita titipkan seperti di sekolah saja atau hanya di urus Dinas Pendidikan saja,” ucapnya pada acara Olimpiade sains Biologi (OSAGI) XIV 2024, di GOR 27 September Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (21/2/2024).
“Tantangan sekarang adalah kemampuan anak-anak kita untuk berkreativitas,” sambungnya.
Memasuki perubahan dunia yang sudah begitu cepat, terutama Samarinda sebagai kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, ia menekankan bahwa pendidikan menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan tersebut.
“Pendidikan itu tanggung jawab kita semua tapi tidak ada yang gratis, kecuali bagi siswa kurang mampu yang wajib dibantu, sementara bagi yang mampu diharapkan dapat berkontribusi,” ucapnya.
Dalam konteks era digital, Nuryadin menegaskan pentingnya mempertahankan nilai-nilai fundamental dalam kehidupan, terutama agama.
Selain itu, ia menyarankan agar penggunaan bahasa Inggris juga menjadi fokus, dengan mengusulkan praktik interaksi berbahasa Inggris di sekolah se-Kota Samarinda setiap hari Rabu.
Kemudian, Asli tak lupa juga menyampaikan kebanggaannya terhadap Universitas Mulawarman (Unmul).
“Saya turut bangga dan berpikir jangan usah jauh-jauh untuk menuntut ilmu cukup di Unmul saja. Kita harus bangga dengan universitas negeri yang ada di kaltim ini,” ungkapnya.
Terakhir, Asli mengajak semua pihak untuk terus mensupport perguruan tinggi tersebut. Diharapkan masyarakat dan pemangku kepentingan akan lebih terlibat dalam mendukung serta memperkuat posisi universitas sebagai pusat pembelajaran yang unggul di Samarinda.(*)