Samarinda – Penandatanganan MoU antar Universitas Mulawarman dengan PT Berkah Salama Jaya (BSJ) diikuti dengan pelepasan mahasiswa magang, berlangsung di Gedung HUB lantai 3, Jalan Sambaliung No. 1, Kampus Unmul Gunung Kelua Samarinda, Jumat (16/9/2022).
Kegiatan ini merupakan pilot project, mengingat kebutuhan protein hewani di Kaltim belum terpenuhi dengan baik.
Wakil Gubernur Kaltim diwakili Asisten II Pemprov Kaltim, Prof M. Aswin menuturkan, Kaltim baru bisa memenuhi protein hewani di ayam broiler sebesar 90%, yang lain belum mencapai 10%.
“Apa yang dilakukan Unmul dan PT BSJ ini merupakan pilot project dan menjadi contoh bagi yang lain, bagaimana pengembangbiakan maggot (larva lalat black soldier fly) bisa menaikkan pertumbuhan sapi. Dari maggot ini jadi pakan tambahan sapi sehingga setiap hari pertumbuhannya bisa mencapai 0,6 kilogram, jadi bisa dipanen dalam 3 bulan,” jelas Aswin ditemui awak media.
Pilot projek budidaya Maggot di PT Berkah Salama Jaya di Kukar ini mengambil tema Green Economic, sebelum pemberian pakan maggot, peternak memerlukan pakan tambahan berupa tepung konsentrat protein diberikan pada saat penggemukan sapi, mahal dan didatangkan dari luar.
“Unmul punya inovasi, kotoran sapi menjadi media budidaya maggot, lalu maggotnya jadi pakan sapi, jadi ini pengganti dari tepung konsentrat penggemukan sapi.”ungkap Prof. Rudy Agung Nugroho, Ketua Panitia Kegiatan Kedaireka.
Suparlan, Dirut PT Berkah Salama Jaya mengatakan kegiatan ini menjadi berkah luar biasa bagi para peternak, “apa yang dikerjakan oleh kami, disambut luar biasa dari pemerintah dan akademisi dari Unmul, keresahan para peternak adalah awalnya karena memelihara dengan cara tradisional, panen setahun sekali saat lebaran Idul Adha, sekarang 3 bulan bisa dipanen, ini terobosan besar.”urainya.
Peternakan, menurutnya dulu dan sekarang hanya sampingan, kini ia berharap beternak sapi jadi pekerjaan pokok, kita punya Unmul dari segi ilmiahnya, apalagi menyambut IKN kita perlu kesiapan pangan.
Ketua LP2M Unmul, Anton Rahmadi mengatakan pendidikan tak boleh jadi Menara Gading, harus mengena ke masyarakat, industri berperan memberikan sumbangsih berupa pengetahuan praktis atau berupa tempat mahasiswa memiliki kemampuan teknis, harus punya sikap untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
“Dengan kolaborasi seperti ini tujuannya untuk mengatasi problem ketahanan pangan, tentunya ini harus dikembangkan,”paparnya.