BALIKPAPAN: Kota Balikpapan dipilih sebagai pilot project pemberian vaksin DBD asal Jepang Takeda oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pada 6 Februari 2024 mendatang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim akan memulai projek tersebut dan diharapkan dapat terealisasi secara maksimal.
Sebanyak 11 ribu dosis akan diberikan kepada siswa dari SDIT Al Auliya 2 Balikpapan dengan rentang usia 6 sampai 12 tahun.
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, menyatakan bahwa Kaltim menjadi provinsi pertama di Indonesia yang melaksanakan pilot project ini dan bahkan menjadi yang pertama di dunia dalam pemberian vaksin DBD secara massal.
“Ini diapresiasi oleh BBC London, yang nanti di tanggal 6 Februari, mereka akan meliput langsung, terbang dari London ke Kaltim,” ungkap Jaya Mualimin di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Jumat (26/1/2024).
Vaksin DBD yang diberikan merupakan produk dari teknologi tinggi dan modern terbaru dan didistribusikan oleh PT Biofarma bekerja sama dengan Pemprov Kaltim.
Pemerintah Kaltim telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp10 miliar pada tahun 2023 untuk pengadaan vaksin, menunjukkan komitmen serius dalam mengatasi masalah DBD.
“Kita lihat angka merah (lonjakan kasus) itu yang seharusnya 10 kasus per 100 ribu penduduk di Kaltim, menjadi di atas 150 per 100 ribu penduduk,” kata Jaya Mualimin.
Ia menegaskan komitmen untuk terus melakukan inovasi di dunia medis dengan tujuan meningkatkan imunitas masyarakat.
Harapannya, dengan upaya ini, kasus DBD dapat turun drastis menjadi 10 kasus per 100 ribu penduduk pada tahun 2024.
“Kita terus upayakan inovasi terkait meningkatkan imunitas. Daya kekebalan pada anak itu penting, sehingga tidak muncul gejala ketika terinfeksi virus dengue,” tutupnya. (*)