BALIKPAPAN: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengungkapkan Pemprov Kaltim akan memanfaatkan lahan eks tambang PT Indominco Mandiri (IMM) untuk pengembangan ketahanan pangan.
“Alhamdulillah PT IMM setuju ada kerja sama ini. Selanjutnya, karena ini adalah lahan konsesi maka Pemprov Kaltim akan membuat surat untuk memohon izin ke KLHK RI agar bisa melakukan program ketahanan pangan di eks tambang,” kata Akmal.
Hal itu ia katakan usai rapat koordinasi bersama Direktur PT IMM Era Tjahya Saputra di Ruang Titanium 3, Hotel Platinum Balikpapan, Kamis (4/7/2024).
Dirinya meyakini, jika program ini bisa segera terealisasi maka dapat menjadi percontohan di Indonesia karena baru dimulai di Benua Etam.
Ditjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu pun mengaku, selama ini KLHK cenderung memberikan izin untuk kehutanan dan pertambangan saja.
“Memang, PT IMM hanya diberikan izin untuk pertambangan. Maka kita akan minta izin lagi untuk pemanfaatan lahan eks tambang sebagai program ketahanan pangan,” tegasnya.
Akmal menyebut, lahan yang dibutuhkan untuk rencana awal kurang lebih 100 hektare dengan tanaman jagung. Lahan PT IMM tersebut berlokasi di Kutai Timur.
Selanjutnya, ketika izin sudah diterbitkan oleh KLHK RI, maka Pemprov Kaltim bersama PT IMM akan bekerja sama dengan petani milenial di Kaltim untuk melaksanakan ini.
“Saya sangat optimis program ini akan sukses. Kita sudah pernah melakukannya untuk pengembangan air bersih atau SPAM dari lahan tersebut. Melihat kondisi ini, kita yakin ada ruang untuk pengembangan ketahanan pangan,” pungkasnya.
Turut mendampingi Pj Gubernur, Asisten Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekdaprov Kaltim Ujang Rachmad.
Hadir pula Kepala ESDM Kaltim, Kadis Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kadis Perkebunan, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kadis Kelautan dan Perikanan, Kadis Kehutanan, Kadis LH, Karo PPOD.
Sementara daei PT IMM dihadiri Forestri Management Head PT IMM Dwi Darmadi, Mine Rehabilitation PT IMM Bayu Styawan.(*)