JAKARTA: Bank Mandiri terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak ekonomi nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hingga akhir Mei 2025, bank dengan kode emiten BMRI ini telah menyalurkan KUR senilai Rp 20,19 triliun kepada lebih dari 173.000 pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pencapaian tersebut mencerminkan sinergi aktif antara pihaknya dengan pemerintah dalam memperkuat sektor produktif, seperti pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan jasa produksi.
“Langkah ini tidak hanya membuka akses pembiayaan inklusif, tapi juga menjadi katalis penciptaan lapangan kerja dan penguatan ketahanan ekonomi masyarakat,” ujar Darmawan, Selasa, 1 Juli 2025.
Darmawan menjelaskan, realisasi ini setara dengan 52,45% dari target penyaluran KUR Bank Mandiri tahun 2025 sebesar Rp 38,5 triliun.
Sebagian besar dana KUR disalurkan ke sektor produksi, yakni 60,71% atau sekitar Rp 12,26 triliun. Rinciannya:
Sektor Pertanian: Rp 6,17 triliun (30,56%)
Sektor Jasa Produksi: Rp 4,28 triliun (21,23%)
Sektor Industri Pengolahan: Rp 1,52 triliun (7,56%)
Sektor Perikanan: Rp 264 miliar (1,31%)
Penyaluran KUR dilakukan melalui pendekatan ekosistem bisnis yang inklusif dan berbasis potensi daerah, termasuk kolaborasi dengan nasabah wholesale untuk memperkuat rantai pasok (closed-loop ecosystem).
Mendukung UMKM naik kelas, Bank Mandiri juga mengembangkan layanan digital Livin’ Merchant, yang berfungsi sebagai aplikasi kasir (point of sales) dan alat pembayaran berbasis QRIS.
“Dengan onboarding yang mudah, fleksibilitas transaksi, dan tanpa biaya langganan, Livin’ Merchant sudah digunakan oleh 2,7 juta merchant per 31 Mei 2025, tumbuh 35% secara tahunan,” jelas Darmawan.
Aplikasi ini memperluas akses ke layanan keuangan (access to finance) bagi pelaku usaha kecil hingga menengah di seluruh pelosok Indonesia.
Selain itu, Bank Mandiri terus memperluas jangkauan pembiayaan melalui program referral dan layanan Mandiri Agen (Agen Laku Pandai) yang hadir di ekosistem bisnis UMKM. Program ini juga dibarengi dengan edukasi literasi keuangan untuk memastikan para pelaku usaha memahami penggunaan layanan perbankan secara optimal.
“Kami percaya UMKM yang kuat akan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, KUR harus tepat sasaran dan berdampak nyata,” pungkas Darmawan.