SAMARINDA: Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni, menyebut Pemprov Kaltim akan kembali mengalokasikan Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk 841 pemerintah desa di Kaltim pada tahun 2024.
Yuni, sapaan akrabnya mengaku Bankeu tersebut dipastikan akan lebih besar dibanding tahun 2023 sehingga pemerintah desa diminta memanfaatkan kucuran dana untuk fokus program yang telah direncanakan.
“Harapan kita Bankeu desa tahun depan dapat difokuskan terhadap program penurunan stunting,” kata Yuni.
Hal itu ia katakan ketika membuka Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa dan Penandatanganan Komitmen Bersama Forum Kolaborasi Pengawasan Desa Tingkat Regional Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2023 di Odah Etam Kantor Gubernur Kaltim belum lama ini.
“Artinya, bantuan tersebut bisa dimanfaatkan untuk mereka atau keluarga yang berisiko menderita stunting. Jangan sampai tidak tepat sasaran,” tegasnya.
Ia menjelaskan, meski Bankeu diminta fokus untuk penanganan stunting, namun program lainnya diharapkan dapat mendukung pembangunan desa.
Maksudnya, lanjut Mantan Kepala Pariwisata Kaltim itu, bahwa harus ada poin-poin atau target yang dikejar seperti capaian di bidang pendidikan diharapkan tepat sasaran.
“Jadi, memang harus ada rambu-rambunya dalam pengelolaan tersebut. Sehingga, tidak asal mengeluarkan anggaran,” jelasnya. (*)