Bontang – Penggunaan teknologi menjadi pilihan menarik di era digital saat ini. Termasuk bagi kalangan pemustaka.
Perpustakaan digital Bontang (IBontang) merupakan salah satu inovasi pemerintah untuk memudahkan pemustaka mengakses referensi yang diinginkan sebab dikenal praktis serta efisien.
“IBontang itu jelas punya kelebihan sebab praktis dan bisa diakses lewat handphone (HP),” Kata Wali Kota Bontang Basri Rase saat ditemui awak media di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Senin (23/8/2021).
Pemerintah Kota Bontang akan mendorong pengembangan IBontang, sebab secara konvensional setiap tahun pihak perpustakaan daerah harus mendapatkan referensi baru.
“Contoh seperti buku pendidikan, setiap tahun itu akan diganti sebab kurikulumnya akan berubah terus, memang tidak mengurangi isi, namun untuk memudahkan anak-anak kita juga mendatangkan buku pedoman sesuai tuntunan,” ujarnya.
Perpustakaan daerah saat ini hanya mampu menampung 4.000 buku, jika pengadaan terus dilakukan akan kemana buku lama tersebut. Karena itu pemerintah mendorong pengembangan IBontang.
“Saat ini jumlah buku dalam IBontang mencapai 50.000 buku, namun ke depan kita akan memperbanyak pengadaan bahan bacaan,” terang Basri.
Dirinya berharap dengan adanya pengadaan buku melalui IBontang mampu membantu pemustaka yang merupakan warga Bontang memperoleh referensi sesuai kebutuhannya.
“Harapan kita dengan pengadaan buku di IBontang dapat nantinya membantu masyarakat. Toh kalau memang masih belum masyarakat dapat mengakses perpustakaan digital milik Provinsi Kaltim (EKaltim),” tutupnya.