IKN : Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kalimantan Timur (Kaltim) Hari Dermanto mengaku ada hal menarik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini, yakni Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim dan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda.
Ia menerangkan, Pilgub Kaltim diikuti dua pasangan calon, Isran – Hadi (nomor urut 1) dan Rudy – Seno (nomor urut 2). Sementara Pilwali Samarinda hanya diikuti satu pasangan calon yaitu Andi Harun – Saefuddin Zuhri.
Andi Harun – Saefuddin Zuhri didukung oleh semua partai parlemen, termasuk PDIP dan Demokrat. Sedangkan di provinsi, Rudy – Seno juga didukung semua partai kecuali PDIP dan Demokrat yang mengusung Isran – Hadi.
Rudy – Seno yang didukung Golkar dan Gerindra pun banyak memasang spanduk kampanye yang menempelkan pasangan Andi Harun – Saefuddin Zuhri.
Sebagai informasi, Andi Harun adalah kader Gerindra dan Saefuddin Zuhri kader Nasdem. Kedua partai tersebut mengusung Rudy – Seno. Sedangkan PDIP dan Demokrat juga mengusung Andi – Harun Saefuddin Zuhri di kota, namun mendukung Isran – Hadi di provinsi.
“Jadi waktu mengawasi Algaka (alat peraga kampanye) bingung juga. Baik 01 maupun 02, sama-sama memasang foto Andi Harun. Kayak berebut kekasih di Samarinda,” ujarnya seraya bercanda.
Hal itu ia katakan saat rapat bersama Komisi II DPR RI dan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik di Swissotel Nusantara, Ibu Kota Nusantara, Jumat (8/11/2024).
Dikatakan seperti berebut kekasih, sebab terlihat baik Isran – Hadi maupun Rudy – Seno sangat berharap bisa mendapat dukungan suara dari para pendukung wali kota petahana Samarinda, Andi Harun.
Selain itu, hal menarik lainnya ialah kampanye terbanyak terjadi di Balikpapan, Kutai Kartanegara, Bontang, kemudian Kutai Timur. Ibu Kota Provinsi Kaltim, Samarinda justru tak banyak kampanye karena hanya ada satu pasangan calon.
Namun ia mengingatkan, dari sekian kasus pada masa kampanye kali ini, terdapat 18 kasus yang berkaitan dengan aparatur sipil negara.
“Padahal ASN harus netral. Ini harus menjadi catatan Pak Pj Gubernur,” pesannya.
Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda berpesan, pilkada kali ini harus tetap menjadi kewaspadaan.
“Meski secara umum kondisi Kaltim cukup kondusif, kami harap tetap waspada karena daerah ini berada di posisi kelima rawan tinggi pilkada di Indonesia. Apalagi, pasangan calon pilgub hanya ada dua,” tuturnya.(*)