SAMARINDA : Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kalimantan Timur (Kaltim), Tri Wahyuni, menekankan pentingnya lingkungan kerja yang aman bagi jurnalis perempuan.
Hal ini disampaikan saat diskusi publik yang diinisiasi oleh Perempuan Mahardhika Samarinda di Kantor PWI Kaltim, Kamis (5/12/2024).
Dalam kegiatan tersebut, ia membahas upaya melawan pelecehan, kekerasan dan diskriminasi yang masih sering dialami jurnalis perempuan, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menciptakan perubahan.
Tri Wahyuni menekankan pentingnya keberanian untuk berbicara dan bertindak jika menghadapi situasi ini.
“Jangan diam, jangan merasa tidak enak. Beranilah berbicara! Kalau bukan kita yang bertindak, siapa lagi?” tegasnya.
Ia mencontohkan kasus yang dialami rekan kerjanya. Dengan pendekatan hati-hati, ia menyarankan agar masalah diselesaikan melalui komunikasi langsung dan pentingnya memilih cara yang bijak untuk memberi masukan.
“Sebagai teman dekat sekaligus rekan kerja, kita harus saling mengingatkan,” katanya.
Tri Wahyuni juga mengingatkan bahwa kebijakan seperti PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) perlu diterapkan secara serius.
Kebijakan ini tidak hanya berlaku di dunia kerja tetapi juga di kampus-kampus.
“Masalah pelecehan, kekerasan masih sering terjadi meskipun ada kebijakan PPKS. Kita harus melaporkan tindakan seperti itu dengan serius,” ungkapnya.
Tri Wahyuni mendorong perempuan untuk berani menghadapi dinamika diskriminasi.
Ia juga menekankan pentingnya solidaritas di antara rekan kerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
“Kita tidak boleh membiarkan rasa tidak nyaman berlarut-larut. Kita harus mengomunikasikannya secara terbuka,” ujar Tri Wahyuni.
Ia berharap kasus pelecehan, kekerasan dan diskriminasi pada perempuan dapat diminimalkan melalui edukasi dan penerapan aturan yang tegas.
“Melalui diskusi ini semoga dapat mendorong kesadaran kolektif untuk melawan pelecehan, kekerasan dan diskriminasi pada perempuan,” tutupnya.(*)