SAMARINDA: Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 yang bertema “Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju”.
Rangkaian kegiatan jalan sehat dan gowes peringatan HKN ke-59 di Kaltim meliputi jalan sehat, senam sehat bugar, gowes, pameran dan bazar kesehatan, bakti sosial donor darah, pelayanan kesehatan, pelayanan umum (SIM, STNK, IKD), serta pembagian undian.
Sebelumnya rangkaian kegiatan HKN meliputi sarasehan yang melibatkan seluruh stakeholder di bidang kesehatan pada (14/11/2023) lalu, ramah tamah dengan ASN, tenaga honorer, purna tugas, dan pimpinan institusi pendidikan pada (17/11/2023) kemarin di aula Dinas Kesehatan.
Kemudian agenda puncak pada hari ini jalan sehat, gowes, bakti sosial, dan bazar di aula GOR Kadrie Oening, Sempaja, Sabtu (18/11/2023).
“Untuk bazar kita melibatkan UMKM dan ada banyak hadiah yang sudah disiapkan seperti motor, kulkas, serta TV. Kalau ada masyarakat umum yang berpartisipasi tidak masalah. Kami sifatnya ingin kegiatan ini dinikmati semua kalangan masyarakat,” ungkapnya.
Jaya mengungkapkan akan mengevaluasi sistem kesehatan di Kaltim yang mengalami transformasi seiring dengan diberlakukan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Salah satu perubahannya adalah kelembagaan rumah sakit yang kini menjadi unit organisasi di bawah Dinas Kesehatan.
“Tujuannya adalah untuk mensinkronkan kegiatan terkait kesehatan agar bisa dikoordinasikan dan diatur agar semua ada pengendalian dalam satu komando. Jadi, kalau ada masalah terkait layanan yang tidak puas, masalah terkait saran, bisa langsung melalui badan pengawas rumah sakit yang kedudukannya di Dinkes,” tuturnya.
Jaya juga menyebutkan penambahan tim medis mengikuti ketersediaan pelayanan. Tahun ini banyak tenaga kesehatan yang mendapat beasiswa untuk sekolah spesialis dan akan kembali bertugas di Kaltim setelah lulus. Tahun ini juga sudah beberapa gedung rumah sakit baru di Kaltim yang diresmikan.
“Jadi sistem pelayanan kesehatan di Kaltim diharapkan ke depannya lebih baik dari sebelumnya. Kalau infrastruktur kesehatan bertambah pastilah akan berpengaruh,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jaya memaparkan tantangan yang tengah ia hadapi saat ini adalah permasalahan stunting yang masih diatas angka nasional.
“Kami saat ini lebih fokus kepada promosi dan preventif, sebab mencegah lebih baik daripada mengobati,” tegasnya.
“Karena sebelumnya tindakan kita lebih kepada kuratif atau pengobatan, jadi kita akan lebih fokus untuk menuntaskan masalah di hulu nya,” sambung Jaya Mualimin.
Ia menjelaskan transformasi kesehatan meliputi empat pilar, yaitu penguatan sistem kesehatan, penguatan sumber daya manusia kesehatan, penguatan pelayanan kesehatan primer, dan penguatan jaminan kesehatan nasional.
Melalui transformasi kesehatan, Jaya berharap dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan, yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, menurunkan angka stunting, serta mengurangi beban biaya kesehatan. (*)