Bontang – Sebagian warga Kelurahan Bontang Baru keluhkan berkurangnya volume air PDAM yang didistribusikan ke setiap rumah warga.
Keluhan tersebut disampaikan kepada Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam saat melaksanakan kegiatan reses di Rumah Bersama, Jalan Sendawar, Kelurahan Bontang Baru, Selasa (31/8/2021).
“Yang dikeluhkan soal air didominasi oleh warga lanjut usia di Tanjung Limau karena air PDAM yang dialiri volumenya sangat kecil dengan waktu di atas pukul 00:00-04:00 Wita,” kata Andi Faizal saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Rabu (1/9/2021).
Aliran dengan volume kecil dan waktu yang terbatas, Andi Faiz menilai hal tersebut sangatlah miris padahal itu terjadi di tengah kota.
“Tentunya sangat miris, karena di tengah kota ada masyarakat yang hanya menikmati air dari tengah malam sampai subuh dengan aliran sangat kecil,” ujarnya.
Dirinya mengungkapkan akan mendorong pemerintah untuk segera mengupayakan suplai air yang bagus ke wilayah tersebut.
“Tentu saya akan mendorong agar pemerintah segera menindaklanjuti permasalahan air tersebut,” ujarnya.
Politikus Golkar dengan sapaan akrab Faiz ini juga mempertanyakan pertimbangan pemerintah dalam mengajukan usul water treatment plant (WTP) di Kelurahan Loktuan dan Kanaan sementara yang krisis air berada di Kelurahan Bontang Baru.
“Apa yang menjadi pertimbangan mereka, sementara yang krisis air ada di Bontang Baru,” tuturnya.
Dirinya meminta pemerintah melalui PDAM Tirta Taman untuk segera mencari solusi untuk atasi persoalan tersebut.
“Sebab kasian masyarakat, terutama yang sudah berusia lanjut tiap malam harus begadang untuk mendapatkan air,” tutupnya.