
BONTANG : Anggota Komisi I DPRD Bontang Abdul Haris meminta Dinas Kesehatan (Dinkes ) merespons serius atas peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bontang. Jumlah penderita sepanjang 2023 sudah mencapai 52 kasus.
Menurutnya, kasus DBD di Kota Bontang sudah tergolong dalam kasus musiman, dimana peningkatan terjadi saat musim atau curah hujan tinggi. Namun kali ini angka kasus cukup tergolong tinggi dari sebelumnya.
“Karena itu, kita harap jangan dianggap sepele. Butuh penanganan yang serius,” ujarnya saat disambangi narasi.co di ruang kerjanya, Selasa (24/1/2023).
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, Dinas Kesehatan Bontang hanya melakukan pemantauan dari pada upaya pemberantasan DBD terhadap satu wilayah dengan kasus yang masih tergolong rendah.
Hal ini tentu tidak akan maksimal dalam menghilangkan bibit dan jentik baru dari nyamuk demam berdarah.
“Masa ia, pengaruh hanya satu kasus cukup pemantauan. Jika sudah terindikasi maka harus dilakukan penanganan,”tuturnya.
Lebih lanjut ia pun menghimbau masyarakat untuk bisa melaporkan jika dilingkungannya kasus DBD kian marak untuk mendapatkan proses pembasmian dan penanganan dari pemerintah.
“Jangan berdiam diri. Harus melapor juga biar bisa ditangani,”jelasnya.
Dirinya juga meminta masyarakat untuk menjaga lingkungan dan tempat tinggal dengan menerapkan pola hidup bersih, dari membuang sampah di tempatnya, tidak menggantung pakaian dalam sebagainya untuk menekan penambahan kasus DBD di Kota Bontang.
“Pola hidup sehat dan bersih harus diutamakan, jangan buang sampah sembarangan yang nantinya menjadi tempat produksi nyamuk,” tandasnya.