
Bontang – Persoalan air bersih bagi warga Sidrap, tidak lama lagi akan segera teratasi. Hal ini lantaran, perusahaan sekitar menyatakan siap untuk membantu memberikan anggaran.
Pasalnya, warga Sidrap sempat terhambat untuk memperoleh air bersih dari PDAM Tirta Taman Bontang karena bantuan pemasangan jaringan pipa air di kawasan itu terhalang status administrasi yang masuk dalam Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Padahal, masyarakat yang bermukim di Sidrap dominan merupakan warga Bontang.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Agus Haris mengatakan bahwa dari 15 perusahaan yang ada di wilayah PT Pupuk Kaltim, hanya ada satu perusahaan yang tidak bersedia, yakni Pertagas. Lanjut Agus Haris, pihaknya tidak mengetahui persoalan pasti mengapa Pertagas tidak bersedia.
“Bisa langsung dikonfirmasi ke pihak terkait,” kata Agus Haris saat dihubungi melalui sambungan saluran telepon, beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Agus Haris, saat ini beberapa perusahaan masih menunggu proposal dari masyarakat Sidrap, dikarenakan masih ada beberapa perusahaan yang belum menerima ajuan proposal itu.
Selanjutnya, setelah semua perusahaan menerima proposal, maka pihaknya akan mengundang perusahan dan perwakilan warga Sidrap untuk menentukan besaran anggaran yang akan diberikan oleh masing-masing perusahaan. Kemudian ketika nanti, dari pihak perusahaan tidak sanggup mencapai anggaran yang diajukan. Maka akan dibantu menggunakan anggaran pemerintah, melalui anggaran perubahan.
“Kekurangannya akan dibantu menggunakan anggaran pemerintah, anggaran perubahan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, estimasi anggaran yang diajukan untuk memasang pipa induk mencapai Rp 1 miliar. Adapun, jarak pemasangannya kurang lebih 1 kilometer, dari Guntung, melalui jalan Pupuk raya hingga depan jalan Rumah Sakit PKT.
“Kemudian, nanti kedalamnya ke masing-masing rumah, masyarakat sendiri yang menyambung-nyambung,” tandasnya.