SAMARINDA: Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim) memfokuskan perhatiannya pada penanggulangan banjir yang sering melanda Kota Samarinda.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda merespons dengan menggelar rapat tindak lanjut temuan BPK RI Perwakilan Kaltim untuk meningkatkan efektivitas dalam menanggulangi dampak banjir.
Asisten III Pemkot Samarinda, Ali Fitri Noor, menjelaskan bahwa BPK RI Perwakilan Kaltim ingin mengukur progres dan kinerja pemkot dalam menghadapi permasalahan banjir.
“Walaupun masih terjadi, banjir hanya bersifat sementara. Dalam waktu singkat, air sudah surut,” ujar Ali di Ruang Coaching Clinic Lantai II, Inspektorat Samarinda, Selasa (23/1/2024).
Ali mencatat keberhasilan program penanggulangan banjir yang dipimpin oleh Wali Kota Andi Harun, terutama dalam mengatasi perkemahan akibat banjir di daerah Lempake.
Meskipun demikian, ia mengakui bahwa banjir masih menjadi permasalahan karena topografi Samarinda yang rendah dan dikelilingi sungai.
Upaya penanggulangan terus dilakukan, termasuk pembangunan folder rendah dan sistem drainase di berbagai wilayah.
BPK RI Perwakilan Kaltim mengamati progres pemkot dalam sistem perencanaan penanggulangan banjir, dari pemetaan hingga administrasi kegiatan.
Audit kinerja oleh BPK RI Perwakilan Kaltim menyoroti aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas tanpa melibatkan anggaran.
Empat instansi terkait, termasuk Dinas PUPR, Dinas Perumahan dan Permukiman, Dinas Lingkungan Hidup, dan Bagian Hukum Sekretariat Pemkot Samarinda, menjadi fokus evaluasi.
Inspektur Daerah Kota Samarinda, Mas Andi Suprianto, menekankan bahwa hasil audit tersebut membantu meningkatkan kualitas penanggulangan banjir.
“Kami berterima kasih kepada BPK RI yang memberikan masukan dan saran yang konstruktif untuk kinerja proyek penanggulangan banjir di Samarinda,” kata Mas Andi.
Tantangan ini dijadikan peluang bagi Pemkot Samarinda untuk terus meningkatkan strategi penanggulangan banjir dan melibatkan masyarakat dalam upaya menjaga kota dari ancaman bencana banjir. (*)