
Samarinda – Tindak lanjut pernyataan Wali Kota Samarinda Andi Harun soal bantuan sembako terhadap masyarakat terdampak pandemi Covid-19 telah masuk tahap pengumpulan dana.
Diketahui jika dana yang sedang diusahakan ini bersumber dari donasi para ASN. Asisten III Pemerintah Kota Samarinda Ali Fitri Noor menuturkan jika saat ini uang sudah mulai terkumpul, namun total jumlahnya belum dapat diinfokan.
“Jadi uangnya sudah mulai terkumpul, variatif ada yang menyumbang Rp2 juta, Rp5 juta. Ini dimasukan langsung ke rekening kesejahteraan rakyat (kesra). Mungkin nanti dua atau tiga hari ke depan baru diketahui angka definitifnya,” papar Ali di kantor kerjanya, Senin (9/8/2021).
Belajar dari tahun sebelumnya, kemarin pihaknya menerima donasi di kisaran Rp1 miliar. Kemungkinan besar tahun ini akan berada di angka yang sama karena ASN yang bekerja tidak berubah. Kalau pun selisih paling hanya beberapa ratus ribu saja.
Sekadar informasi, Ali memaparkan jika dari dana yang terkumpul akan disulap menjadi paket sembako yang isinya senilai Rp100 ribu.
“Jadi rencananya Rp500 juta kita akan belikan sembako, kemudian Rp150 juta kita belikan termometer suhu tubuh dan Rp350 juta untuk membeli obat-obatan,” ungkap Ali Fitri Noor.
Pembelian termometer suhu tubuh Ini merupakan rekomendasi dari Dinkes guna membantu masyarakat dalam mengukur suhu tubuhnya.
Kemudian Rp350 juta yang direncanakan untuk membeli obat-obatan, Ali Fitri katakan bila pihaknya telah mempertimbangkan jika obat-obatan itu efektif untuk menekan kasus pasien terindikasi positif Covid-19.
“Nah saat ini cadangan obat-obatan kita ini yang banyak vitaminnya. Nanti kita liat lagi kalau memang Covid melandai, mungkin nanti vitaminnya yang kita perbanyak supaya sehat,” ucapnya.
Dia berharap dengan penggunaan dana donasi dapat menjadi manfaat bagi banyak orang dan dilanjutkan dengan bantuan sosial lainnya.
“Mudahan dana ini bisa bermanfaat dilanjutkan dengan bansos lainnya. Bantuan beras sudah mulai jalan dari Kepala Dinas Sosial Ridwan Tasa yakni 100 ton beras yang kita pecah menjadi 20 ribu paket,” tuturnya.
Selain itu, dia mengungkapkan catatan dari Wakil Wali Kota Rusmadi agar tidak melupakan anak yatim piatu.
“Tentu kita akan bantu juga dengan kekhususan yah mungkin dengan cara yang lain dari dana ini. Jadi ada sekitar 40 anak atau mungkin lebih untuk diperhatikan yang memang kategori ekonominya kurang kita akan memberikan perhatian khusus,” bebernya.
Terkait mekanisme penyaluran bantuan, Pemkot Samarinda akan menyalurkan bantuan melalui kecamatan masing-masing wilayah dan dari situ, mekanismenya lagi diturunkan ke kelurahan lalu dibagikan.
Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya tumpang tindih atau tidak meratanya pembagian sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19.
“Kalau ada warga terdampak Covid-19 tidak mendapat jatah sembako dapat langsung melapor pada Satgas Penanganan Covid-19 dan akan langsung diberikan atas izin pimpinan,” tegasnya.