
SAMARINDA: Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, menyoroti meningkatnya degradasi moral di kalangan pelajar dan menyerukan penguatan kembali fokus pendidikan pada pembentukan karakter dan adab.
Menurut Darlis, sistem pendidikan nasional saat ini terlalu berorientasi pada capaian akademik, sementara nilai-nilai moral dan budi pekerti terabaikan.
“Kita harus sadari, tanpa karakter dan adab yang kuat, kecerdasan akademik tidak akan berarti. Ini harus menjadi titik balik kebijakan pendidikan kita,” tegas Darlis, Jumat, 23 Mei 2025.
Darlis mengapresiasi kehadiran program Garuda Transformasi, inisiatif sekolah berbasis karakter dari pemerintah pusat, sebagai langkah awal membenahi lemahnya pembinaan moral siswa di sekolah.
Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk memperluas akses terhadap kegiatan ekstrakurikuler yang mendidik kepribadian siswa, dan memastikan program tersebut tersedia secara gratis atau terjangkau.
Tak hanya itu, Darlis juga menyoroti pengaruh negatif media sosial terhadap perilaku pelajar.
Ia menilai pengawasan digital tidak bisa hanya dibebankan kepada sekolah, melainkan harus menjadi tanggung jawab bersama dengan orang tua.
“Sekolah dan orang tua wajib berkolaborasi. Pendidikan karakter tidak akan berhasil tanpa pengawasan dunia digital anak-anak,” tegasnya.
Terkait rencana pelaksanaan program Sekolah Rakyat dari Kementerian Sosial, Darlis menyatakan hanya Kota Samarinda yang saat ini siap secara administratif dan penyediaan lahan.
Ia mendorong pemerintah kabupaten/kota lain untuk menjadikan program ini sebagai peluang memperluas akses pendidikan bagi masyarakat rentan, terutama di daerah-daerah pedalaman dan tertinggal.
“Harusnya ini menjadi peluang untuk memperluas akses pendidikan bagi kelompok masyarakat rentan,” pungkasnya.