SAMARINDA: Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) Abdul Rohim mengingatkan pentingnya melihat data secara komprehensif terkait inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Samarinda.
“Kemungkinan itu benar, terkait data acuannya dari tim inflasi. Tapi terkait pertumbuhan ekonomi itu harus dicek bersumber dari mana,” ujarnya saat di wawancarai MSI Group, Sabtu (6/4/2024).
Perlu diketahui data inflasi Kota Samarinda berada pada 2,84 persen, terendah di seluruh Kalimantan Timur.
Lebih rendah dari Provinsi Kalimantan Timur 3,03 persen, bahkan nasional yang berada di angka 3,05 persen.
Sedangkan data pertumbuhan ekonomi Samarinda Tahun 2023 mencapai 8,62%, meningkat dari 6,6% pada tahun sebelumnya.
Menurutnya, data inflasi yang terkendali merupakan hal yang patut disambut baik, namun perlu dijaga terus.
Ia menambahkan bahwa ada analisis di Indonesia yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi tidak selalu merata di seluruh sektor.
“Pertumbuhan ekonominya meningkat tetapi kontribusi pertumbuhan ekonomi itu bersumber hanya dari segelintir pelaku ekonomi. Sedangkan sektor-sektor yang lain itu sebenarnya tidak mengalami peningkatan,” jelas Rohim.
Contohnya menurut Rohim, hanya sektor tambang yang memberikan kontribusi signifikan, sementara sektor lain tidak mengalami peningkatan yang sama.
Hal ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang seolah-olah baik namun sebenarnya hanya ditopang oleh satu atau dua sektor besar.
“Jadi melihat angka pertumbuhan itu harus kritis dan harus bersumber dari seluruh sektor,” tegas Rohim.
Kemudian Politikus PKS tersebut menyoroti bahaya jika pertumbuhan ekonomi dipukul rata tanpa memperhatikan kontribusi dari seluruh sektor, karena hal tersebut dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan kebijakan.
Rohim juga mengingatkan bahwa pada Musrembang, laporan pertumbuhan ekonomi Samarinda diklaim berada di atas provinsi bahkan nasional.
Namun, hal tersebut perlu dicek lebih lanjut apakah bersumber dari seluruh sektor atau hanya dari satu atau dua sektor besar.
Dalam konteks ini, penting untuk memperhatikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tumbuh tetapi tidak merata dapat menjadi sebuah bahaya.
Oleh karena itu, data yang akurat dan komprehensif sangat diperlukan dalam mengambil langkah-langkah kebijakan yang tepat.
“Kalau inflasi itu berdasarkan data ya, ketika dikatakan bisa terkendali, Alhamdulillah kita support kita dan itu harus dijaga terus,” tandas Rohim.(*)