Bontang – Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang Maming setuju pembelajaran tatap muka dipercepat apabila penyebaran Covid-19 melandai.
Pasalnya penutupan sekolah secara nasional karena pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 menimbulkan dampak buruk pada anak didik.
Pemberlakuan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring) secara online sepenuhnya belum efektif diakibatkan oleh beberapa kendala.
“Misalnya masalah jaringan kurang bagus di beberapa daerah bahkan tingkat keseriusan belajar anak kurang,” ungkap Maming saat dihubungi melalui saluran seluler, Kamis (4/3/2021).
Dirinya mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memutuskan pembelajaran tatap muka diserahkan kepada pemerintah daerah untuk mengevaluasi situasi pandemi di daerah masing masing.
“Jika hasil evaluasi angka penyebaran Covid-19 di Bontang melandai secara signifikan, tentu saja pemerintah terutama Dinas Pendidikan akan memperbolehkan sekolah tatap muka,” tuturnya.
Pemerintah Bontang dengan bantuan semua elemen secara maksimal sudah memperketat penggunaan protokol kesehatan serta menetapkan kebijakan kebijakan dalam menekan penyebaran Covid-19.
“Harapannya penyebaran Covid-19 segera terselesaikan,” ucap Maming.
Dirinya mendukung upaya untuk melakukan percepatan pembelajaran tatap muka sepanjang hasil evaluasi penyebaran Covid-19 melandai serta mendapat persetujuan dari orang tua murid.
“Kami dari Komisi I DPRD Kota Bontang mendorong percepatan pembelajaran tatap muka apabila hasil evaluasi sudah memungkinkan bahwa penyebaran Covid-19 benar-benar melandai atau menurun secara signifikan,” tutupnya.