
SAMARINDA : Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Rusdi, menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda masih memiliki pekerjaan besar yang belum selesai dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di Kota Tepian.
Rusdi mencatat, masih ada sekitar 9 ribu jiwa masyarakat Kota Samarinda yang masuk kategori miskin ekstrem. Dari data tersebut, sebut dia Pemkot Samarinda memiliki pekerjaan rumah untuk menghapuskan angka kemiskinan ekstrem lewat beberapa program kerja mendatang.
Hal demikian disampaikannya kepada awak media, usai kegiatan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Samarinda ke 355 dan Pemkot Samarinda ke 63 di Lapangan GOR Segiri Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa, Sabtu (21/1/2023).
“Perjalan Kota Samarinda yang ke 355 dan Pemkot Samarinda ke 63, kami dari dewan mengapresiasi beberapa keberhasilan pembangunan. Namun, masih menjadi catatan dan pekerjaan besar yang harus kita diselesaikan adalah pengentasan kemiskinan ekstrem,” tuturnya.
Politisi Golkar itu berharap, membawa kemiskinan ekstrem di angka 0 menjadi target besar yang harus dicapai oleh Pemkot Samarinda pada tahun ini hingga tahun 2024.
Rusdi juga meminta stretegi pengentasan kemiskinan dapat benar-benar terkonsolidasi, terintegrasi dan tepat sasaran. Sehingga pembagian tugas OPD (organisasi perangkat daerah) dan lembaga lainnya harus jelas.
Lebih lanjut, mencapai keberhasilan tersebut, kata dia tentunya Pemkot Samarinda sudah harus mempersiapkan skema-skema pengentasan kemiskinan. Mulai dari program bantuan sosial, menggerakkan usaha ekonomi masyarakat, hingga yang paling penting sebutnya adalah peningkatan UMKM.
“Berdasarkan hasil hearing kita, Salah satu penyumbang angka kemiskinan ekstrem adalah tidak memiliki pekerjaan atau terkena PHK. Sehingga harus ada peningkatan UMKM,” ungkapnya.