Samarinda – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) Anwar Sanusi menyebut tiga kabupaten/kota penyerahan asetnya belum diverifikasi. Hal ini berdampak pada kinerja Dinas Pendidikan.
“Misalnya ketika mau membangun, sertifikatnya ini ada nggak? Terus ini punya siapa? Nah kan belum diverifikasi, jadinya terkendala,” keluh Anwar saat ditemui awak media usai rapat di lantai 1 Gedung E DPRD Provinsi Kaltim, Kamis (26/8/2021).
Namun ia menyebut penyerahan aset ditargetkan akan selesai seluruhnya pada tahun 2021 ini.
Selain itu, saat disinggung mengenai pembelajaran tatap muka (PTM), Anwar menyebut sampai sekarang masih belum ada instruksi dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang tidak lain adalah Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan sekolah boleh melakukan PTM apabila sudah masuk PPKM Level 1 sampai 3.
Karena menurutnya pembelajaran daring/online sudah terlalu lama dan menyebabkan kondisi psikologis dan cognitive learning loss anak-anak sudah terlalu kritis.
“Nanti kalo ada instruksi dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19, kita tindak lanjuti,” ujar Anwar.
Kendati demikian, Anwar menyebut telah mempersiapkan PTM dan sekolah-sekolah pun sudah siap, mulai dari fasilitas hingga protokol kesehatan (prokes).
“Dinas Pendidikan ya maunya tatap muka, orang tua semua juga maunya tatap muka. Tapi situasi kita masih PPKM Level 4, kita belum berani,” paparnya.
Sehingga, secepat mungkin PTM harus dilaksanakan, namum dengan protokol kesehatan yang ketat.