
KUKAR : Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kutai Kartanergara (Dinkes Kukar) Kusnandar mengajak organisasi perangkat (OPD) di lingkungan pemerintah kabupaten (pemkab) bersinergi dalam penanganan stunting.
“Ini menjadi program Pemerintah Kabupaten, bukan program dinas A, dinas B, dinas C. Makanya kita menyampaikan informasi di sini kita punya anggaran BPJS, tapi keaktifannya di Dinsos (Dinas Sosial). Ayo dong sama-sama,” ujarnya.
Hal itu dikatakannya usai mengikuti Forum Lintas Perangkat Daerah di Ruang Rapat Lantai I Bappeda Kabupaten Kukar, Jalan Robert Wolter Monginsidi, Rabu, 12 Maret 2025.
Sebagai informasi, Forum Perangkat Daerah ini dilaksanakan secara bersamaan dengan tiga perangkat daerah selain Bappeda, yakni Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinsos dan Dinkes.
Kusnandar menjelaskan dalam penanganan stunting, Dinkes hanya memberi makanan bergizi. Sedangkan pencegahan seperti air bersih ada di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim).
“Rumah sehat layak huni, Perkim juga. Kami hanya menyampaikan, tapi untuk sarana dan prasarana bukan pada kami. Kami hanya mengubah perilaku dan harapannya programnya sama-sama dikerjakan, dikeroyok,” jelas Nandar, sapaan akrab Kusnandar.
Tak hanya dengan Dinsos, penurunan prevalensi stunting juga berkaitan dengan DP3A yang memiliki program tentang fasilitas pelayanan ramah anak.
“Karena Dinkes punya puskesmas ramah anak, makanya kita harus mendukung programnya DP3A,” tegasnya.
Ia menambahkan, terkait dengan efisiensi anggaran, 12 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) tidak terganggu. Sebab, hal itu merupakan kebutuhan dasar masyarakat.
“Yang diefisiensi adalah rapat-rapat. Kalau untuk penanganan 12 SPM nggak boleh diganggu,” pungkasnya. (Adv)