Samarinda – Kementerian Perdagangan merilis empat provinsi di Indonesia dengan sumbangan terbesar ekspor nonmigas nasional, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur (Kaltim) dan Riau.
Produk nonmigas tersebut meliputi batu bara, CPO dan turunannya, pupuk dan bahan kimia anorganik, kayu dan olahannya, ikan dan udang, bahan kimia organik dan aneka produk kimia lainnya.
Kaltim juga terpilih menjadi salah satu dari 17 Pintu Pengeluaran Merdeka Ekspor 2021 oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (14/8/2021).
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor menjelaskan nilai ekspor hasil pertanian (dalam arti luas) berdasarkan data Balai Karantina Balikpapan dan Stasiun Karantina Samarinda dari bulan Januari-Juli 2021 ialah Rp9 triliun lebih.
“Alhamdulillah, Kaltim berada di posisi ketiga dengan kontribusi ekspor nonmigas nasional Januari-Mei 2021 sebesar USD 7,1 miliar,” ungkap Roby, sapaan akrabnya seperti dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Minggu (15/8/2021).
Sebelumnya, pada periode yang sama tahun 2020 Kaltim juga berada di posisi ketiga dengan kontribusi ekspor nonmigas sebesar USD 5,2 miliar. Sedangkan pada periode ini ekspor-impor Kaltim mengalami surplus sebesar USD 6,4 miliar.
“Ada peningkatan jumlah ekspor kurang lebih USD 2 miliar atau meningkat sekitar 36 persen. Cukup signifikan peningkatannya. Ini yang kita pacu agar bisa terus meningkat,” jelasnya.
Ia juga mengatakan pihaknya akan terus melakukan optimalisasi ekspor nonmigas berupa produk turunan hasil perkebunan, pertanian dan perikanan melalui klaster komoditas.
“Ini kami lakukan agar nantinya mereka bisa melakukan ekspor secara bersama hingga bisa menekan biaya ekspor dibandingkan jika harus dilakukan masing-masing,” tuturnya.