Bontang – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Bakhtiar Wakkang (BW) menyoroti format laporan realisasi anggaran (LRA) dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang sulit dicerna.
Realisasi tersebut merupakan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bontang pada semester pertama (Januari-Juni).
“Kita sedang melakukan evaluasi laporan realisasi anggaran pada semester pertama dengan seluruh OPD. Namun laporan formatnya berbeda-beda. Ada yang mudah dibaca ada pula yang sebaliknya,” kata BW saat rapat kerja dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Badan Pendapatan Daerah di Ruang Rapat Lantai 2, Sekretariat DPRD Kota Bontang, Kamis (29/7/2021).
Oleh sebab itu dirinya meminta BPKAD dan Bapenda untuk dapat memformulasikan format laporan serapan APBD untuk dapat digunakan semua OPD.
“Karena itu saya minta BPKAD dan Bapenda untuk membuat satu format baik berupa tabel maupun grafik yang mudah dipahami,” ujarnya.
Sebab menurut dia, jika menggunakan format yang seragam akan memudahkan dalam mencerna RLA serta mengurangi kekeliruan laporan serapan keuangan tiap OPD.
“Harapan saya dievaluasi, kali berikutnya format tersebut sudah dapat digunakan agar kita bisa menganalisa dan dievaluasi secara baik,” ujarnya.
Adapun BPKAD dan Bapenda merupakan mitra kerja Komisi II DPRD dalam membahas anggaran pendapatan serta belanja daerah.