JAKARTA : Untuk mendekatkan Al-Quran kepada kelompok difabel, Lembaga Amil Zakat Nasional dan Nazir Wakaf Baitulmaal Muamalat (BMM) menginisiasi program dakwah dan sosial terbaru, yakni Al-Quran Isyarat untuk Teman Tuli.
BMM merupakan bagian dari ekosistem usaha PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Dalam keterangannya, Wakil Ketua Pembina BMM sekaligus Direktur Bank Muamalat Karno, Kamis 10 April 2025 mengatakan, Al-Quran Isyarat untuk Teman Tuli ini merupakan bentuk perhatian Bank Muamalat, BMM, dan para mitra.
Sebab, akses pembelajaran Al-Quran bagi kalangan difabel untuk mereka masih terbatas.
“Inisiatif ini kami harap bisa menumbuhkan kepedulian kita bahwa sudah seharusnya Al-Quran bisa dipelajari oleh siapa saja,” kata Karno.
Ia melanjutkan, program Al-Quran Isyarat juga sejalan dengan tujuan keempat dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pendidikan berkualitas.
Dengan demikian, program ini akan ikut memberi pelayanan pendidikan yang baik bagi kelompok difabel di Indonesia.
Ia melanjutkan, sebagai pionir bank syariah di Tanah Air, Bank Muamalat senantiasa memfasilitasi nasabah dan masyarakat yang ingin mendukung berbagai program inovatif BMM seperti Al-Quran Isyarat ini.
Nasabah dapat menyalurkan donasi melalui fitur Hijrah Baitul Maal di aplikasi mobile banking Muamalat DIN lalu memilih Wakaf Quran Isyarat.
Sementara, Executive Director Baitulmaal Muamalat Supriati Nugroho Pernamawati mengatakan, dalam pelaksanaan program, BMM berkolaborasi dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran Kementerian Agama Republik Indonesia.
“Sinergi tersebut untuk memastikan Al-Quran yang digunakan sudah sesuai standar,” jelas Supriati Nugroho.
Supriati menjelaskan, program Al-Quran Isyarat dilaksanakan dalam dua bentuk, yakni donasi Al-Quran Isyarat saja serta Pelatihan dan Donasi Al-Quran Isyarat.
Donasi Al-Quran Isyarat ditujukan bagi mereka yang sudah paham cara membacanya. Sementara pelatihan, diberikan baik langsung kepada teman tuli maupun kepada para guru sekolah luar biasa (SLB), orang tua, dan keluarga yang memiliki siswa atau anak tuli.
Dengan adanya pelatihan, diharapkan makin banyak guru dan orang tua yang bisa mengajarkan Al-Quran Isyarat kepada penyandang tuli.
“Alhamdulillah, BMM sudah sekali melaksanakan pelatihan Al-Quran Isyarat pada akhir Februari 2025 di Yogyakarta. BMM menargetkan bisa menggelar empat kali pelatihan pada 2025,” kata Supriati.
Pada pelatihan pertama di Yogyakarta, terdapat 30 peserta yang berpartisipasi. Setiap pelatihan selanjutnya diharapkan dapat diikuti 50 orang hingga 100 orang teman tuli, para guru, orangtua, maupun keluarga.