SAMARINDA: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik gelar Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim tepat di hari kelahirannya yang ke-54 tahun, di Gedung Odah Etam, Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (16/3/2024).
Tampak hadir, Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Sri Wahyuni, Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji, Sekretaris DPRD Kaltim Norhayati, Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal, jajaran Pemerintah Provinsi Kaltim, serta tamu undangan lainnya.
Sebelumnya Akmal Malik menjadi narasumber di acara Bincang Santai Ketahanan Pangan bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Siti Farisyah Yana.
Pada kesempatan tersebut, Akmal Malik meluruskan bahwa dimana semua perencanaan dan penganggaran sudah selesai ketika ia menjabat sebagai Gubernur Kaltim yakni pada 4 Oktober 2023.
“Sebagai Pj Gubernur saya tidak boleh merubah apa yang sudah jadi kebijakan DPRD dan pemerintah. Artinya saya hanya menjalankan apa yang dikerjakan pemimpin terdahulu,” ucapnya.
Maka itu, Akmal Malik meminta kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mempercepat apa yang sudah direncanakan.
“Saya akan mencoba mendorong apa yang sudah menjadi kebijakan terdahulu agar lebih bermanfaat bagi masyarakat kedepannya,” ujarnya.
Kemudian, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu berharap kedepannya segenap aparatur pemerintah di Kaltim, provinsi maupun kabupaten/kota untuk bersinergi.
“Mari kita bersinergi ada tangga besar atau harapan masyarakat kita. Semua penganggaran sudah selesai, kita selesaikan apa yang sudah terencana dan bangun akredibilitas sebaik baiknya,” anaknya.
Selain itu, ia juga meminta kepada para media untuk mengawal apa yang sudah direncanakan dan dianggarkan agar bisa berjalan dengan sebaik-baiknya.
Tak hanya itu, Akmal Malik berharap Pers di Kaltim menyuarakan hal hal yang positif dan yang negatif pun diberitakan secara berimbang. Tetapi baginya yang paling penting adalah mengedukasi masyarakat.
“Pers harus hadir untuk mengedukasi masyarakat sehingga masyarakat semakin baik dan semakin cerdas berdemokrasi. Media harus jadi instrumen yang mendidik bagi masyarakat,” pungkasnya.(*)