SAMARINDA: Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud mengimbau seluruh masyarakat Kaltim agar tidak panic buying atau belanja kebutuhan pokok secara berlebihan menjelang Hari Raya Idul Adha 2025.
“Insyaallah inflasi juga bisa dikendalikan dengan baik. Kepada seluruh lapisan masyarakat, kami minta tidak panic buying, baik sembako maupun bahan bakar,” ujarnya sebelum berangkat menunaikan ibadah haji pada Minggu, 1 Juni 2025.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu memastikan persediaan bahan kebutuhan pokok dalam kondisi aman dan terkendali.
Harum, sapaan akrabnya kemudian mengingatkan para distributor, agen, pengecer dan pedagang untuk tidak menimbun bahan kebutuhan pokok hanya demi memburu keuntungan pribadi dan sesaat.
Dirinya juga meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan pemantauan secara cermat, sehingga aksi-aksi spekulan jelang perayaan Hari Raya Iduladha bisa dikendalikan dan setiap gejala kecurangan bisa diantisipasi secara dini.
Dalam briefing rutin Senin 2 Juni 2025, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kaltim Ujang Rachmad mengungkapkan inflasi April year on year sebesar 1,57 persen dan month to month 0,9 persen.
“Untuk Bulan Mei diperkirakan terjadi deflasi month to month. Sebab itu diprediksi akan terjadi perlambatan inflasi year on year. Perkiraannya -0,06 persen hingga -0,08 persen,” beber Ujang Rachmad dalam briefing yang dipimpin Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji itu.
Ia menyebut, untuk periode ini inflasi diprediksi akan terjadi di Kota Samarinda.
Sementara tiga kota IHK lainnya yakni Balikpapan, Penajam dan Berau akan mengalami deflasi.
Sedangkan data Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kaltim mencatat kondisi stok per awal Juni 2025 untuk jenis komoditi beras sekitar 13.036 ton dengan kebutuhan diperkirakan 12.724,74 ton.
Adapaun ketahanan stok beras 1 bulan, daging sapi 1,1 bulan, cabai rawit merah 1 bulan, cabai merah keriting 1,1 bulan, gula pasir 0,8 bulan, minyak goreng premium 0,9 bulan, telur ayam 0,8 bulan, daging ayam 0,7 bulan, bawang merah 0,8 bulan dan bawang putih 0,6 bulan.
Namun, perlu diketahui bahwa dalam beberapa hari ke depan stok bahan-bahan pokok masih akan bertambah seiring masuknya pasokan dari beberapa daerah.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH), Amaylia Dina Widyastuti, menjelaskan, pihaknya telah mengatur skema pengawasan dan pemantauan harga serta distribusi pasokan bahan pokok.
“Upaya ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan, mencegah inflasi yang tidak wajar, serta menjamin keamanan pangan bagi masyarakat,” ucapnya.
Ia menjelaskan berdasarkan pemantauan dan pengawasan yang dilaksanakan bersama tim gabungan, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), seperti Idul Adha.
Amaylia mengatakan tujuan utama dari pemantauan ini adalah untuk memastikan bahwa kenaikan harga yang biasa terjadi menjelang HBKN masih dalam batas wajar.(Adv/diskominfokaltim)
Editor: Emmi