JAKARTA: Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, mengapresiasi kerja keras seluruh tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sumbar yang telah bekerja tanpa lelah memaksimalkan pelayanan bagi para jemaah haji.
Termasuk Garuda Indonesia yang kembali berhasil membuktikan komitmen layanannya melalui ketepatan waktu keberangkatan jemaah haji tahun ini.
Demikian Gubernur Mahyeldi Ansharullah, usai pelepasan penerbangan gelombang I calon jemaah haji (calhaj) embarkasi Padang di Bandara Minangkabau, Jumat (31/5/2024) pukul 21.50 Wib.
Dalam siaran pers yang diterima narasi.co, Minggu (2/6/2024) Mahyeldi mengatakan, pemberangkatan jemaah haji selalu menjadi momentum istimewa yang membahagiakan sekaligus mendebarkan.
Hal ini karena selama periode tersebut, seluruh pihak terkait harus bahu-membahu melayani para tamu Allah yang telah menantikan keberangkatan mereka menuju Tanah Suci selama belasan hingga puluhan tahun lamanya.
“Dalam kaitan itu, saya atas nama Pemerintah Daerah Sumatera Barat mengapresiasi kerja keras seluruh tim petugas, yang bekerja memaksimalkan pelayanan bagi para jemaah haji termasuk Garuda Indonesia,” katanya.
Sementara Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, mengakui, hal ini sudah sejalan dengan berbagai masukan yang telah disampaikan terkait pelayanan Haji 1445 H/2024 M.
“Garuda Indonesia terus mengoptimalkan berbagai langkah mitigasi,” katanya.
Untuk mengoptimalkan layanan penerbangan haji, bagi para calon jemaah khususnya dalam memastikan aspek ketepatan waktu dapat tercapai secara maksimal.
Irfan mengatakan, selama pelaksanaan fase keberangkatan jemaah haji tahun ini yang berlangsung sejak 12 Mei lalu, Garuda Indonesia telah menerbangkan sekitar 6.592 jemaah dari Embarkasi Padang, dengan catatan rata-rata ketepatan waktu atau On-Time Performance (OTP) sebesar 100 persen.
“Kelancaran operasional layanan penerbangan haji Embarkasi Padang merupakan wujud komitmen Garuda Indonesia,” ujarnya.
Disadari hal ini semua tidak lepas dari dukungan, serta sinergi bersama berbagai stakeholders yang kooperatif dan berkelanjutan dalam memastikan visi bersama.
Untuk menghadirkan pengalaman perjalanan haji yang seamless, khususnya dalam melaksanakan penerbangan dapat berjalan optimal dengan optimalisasi.
Ini merupakan kesiapan dan langkah mitigasi dalam menghadapi hal-hal yang berpotensi menyebabkan irregularities.
“Kami memahami pentingnya momentum ibadah haji bagi masyarakat Indonesia. Layanan penerbangan yang aman dan nyaman, merupakan satu kesatuan dari bagian perjalanan ibadah haji,” ungkap Irfan.
Karenanya, pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga dan meningkatkan kesiapan di seluruh touch points layanan Garuda.
Sehingga diharapkan seluruh jemaah dapat melaksanakan perjalanan ibadah dengan aman dan nyaman, hingga mereka tiba kembali di Tanah Air.
Sejalan dengan berbagai upaya mitigasi tersebut, Garuda Indonesia mengoptimalkan kelancaran operasional dan layanan penerbangan haji.
Termasuk mendatangkan satu armada tambahan yang dapat mengangkut hingga 324 penumpang.
Perusahaan juga akan terus melaksanakan koordinasi intensif dengan berbagai stakeholders.
Sementara dalam memastikan seluruh penerbangan haji, dapat berjalan baik dan lancar hingga fase pemulangan yang akan berlangsung mulai 21 Juni mendatang.
Selaras dengan hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat (Sumbar), sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sumbar Mahyudin, mengatakan mitigasi dan evaluasi merupakan faktor penting di balik tercapainya kinerja operasional yang positif.
“Kami dan seluruh stakeholder di Embarkasi Sumbar, berkoordinasi secara intensif dan bergerak secara proaktif dengan satu visi-misi untuk menghadirkan pelayanan yang prima, dan efektif bagi para jemaah,” katanya.
Hal ini terutama jemaah lansia dan berkebutuhan khusus sebagai manifestasi dari komitmen ‘Haji Ramah Lansia dan Berkeadilan’ yang diimplementasikandalam layanan penerbangan haji tahun ini.
Ia menambahkan, kelancaran satu proses layanan, misalnya proses boarding jemaah dari asrama haji menuju bus.
Ini akan turut memengaruhi rangkaian proses lainnya, termasuk ketepatan waktu keberangkatan pesawat menuju Tanah Suci.
“Karenanya, kami terus mengevaluasi, dan memperbaiki titik-titik layanan agar lebih efektif agar proses pra-penerbangan dapat berjalan secara lebih efisien dari segi waktu,” jelas Mahyudin.
Misalnya dengan mengoperasikan infrastruktur penunjang untuk mobilisasi jemaah lansia dari aula menuju asrama dan sebaliknya,” jelas Mahyudin.(*)