SAMARINDA : Menghadapi Pemilu 2029 dan jelang Musyawarah Wilayah (Muswil), Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Kalimantan Timur (DPW PAN Kaltim) terus mengintensifkan konsolidasi kader.
Ketua DPW PAN Kaltim, Sigit Wibowo, menegaskan pentingnya penguatan barisan internal serta perekrutan kader-kader baru yang mumpuni untuk mengisi kursi-kursi strategis di DPRD tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Kami punya kader empat orang di DPRD Kaltim. Saya anggap ini kader kader terbaik, meski kehilangan satu kursi,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 24 April 2025.
Empat kader terbaik yang saat ini menduduki kursi DPRD Kaltim, yaitu Muhammad Darlis, Sigit Wibowo, Baharuddin Demmu, dan Abdul Rahman Agus.
Menurutnya, salah satu fokus utama adalah menyiapkan kader unggulan di Daerah Pemilihan (Dapil) Kutai Timur, Bontang, dan Berau. Wilayah ini sebelumnya kehilangan kursi dan diprioritaskan untuk direbut kembali pada Pemilu mendatang.
Tak hanya itu, PAN Kaltim juga melakukan pendekatan kepada berbagai tokoh masyarakat dan kalangan profesional.
Di wilayah Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser, sejumlah pengusaha serta mantan calon kepala daerah disebut telah bergabung dalam barisan PAN. Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat potensi kemenangan.
“Untuk yang kosong kita isi kembali, yang ada kita tambah kekuatannya. Di Samarinda, Kukar, dan Balikpapan, kader-kader juga kami siapkan untuk naik ke level provinsi,” jelas Sigit.
Ia menambahkan, proses rekrutmen formatur sudah berjalan di banyak kabupaten/kota. Targetnya, PAN dapat merebut kembali minimal enam kursi DPRD provinsi dan menempatkan wakil di setiap Dapil, bahkan diharapkan bisa meraih tujuh hingga delapan kursi.
“Formatur calon ketua, sekretaris, dan bendahara sudah banyak yang masuk. Ini tinggal menunggu pertimbangan Ketua Umum. Siapa pun yang terpilih nanti, PAN tetap bekerja, karena ini adalah amanah,” tegasnya.
Sigit juga menekankan pentingnya menjaga kesatuan internal partai. Ia meminta agar tidak terjadi perebutan posisi dalam struktur formatur yang ditetapkan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
“Jangan sampai rebut-rebutan, nanti kita pecah. Lebih baik musyawarah, kita samikna Wa atokna. Lebih aman dan berkah,” tuturnya.