SAMARINDA: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Kholiq, menyoroti masih minimnya jumlah madrasah negeri di wilayah Kaltim.
Hingga saat ini, tercatat hanya ada 38 madrasah negeri dari total 562 madrasah yang ada di semua jenjang (MI, MTs, dan MA) di Kaltim, jumlah yang dinilainya sangat sedikit untuk menjangkau kebutuhan pendidikan berbasis keagamaan.
“Kita ingin di kabupaten dan kota itu ada minimal satu madrasah negeri. Karena saat ini, di Kalimantan Timur madrasah negerinya hanya 38. Itu sangat sedikit sekali,” ujar Abdul Kholiq saat diwawancarai di sela-sela Media Gathering di Kantor Kemenag Kaltim, Selasa, 24 Juni 2025.
Ia menjelaskan bahwa proses penegerian madrasah swasta menjadi madrasah negeri tidak semudah yang dibayangkan.
Menurutnya, meskipun pihaknya sudah berulang kali mengusulkan sekolah-sekolah swasta agar dinegerikan, namun keputusan tetap berada di tangan Kementerian Agama pusat.
“Secara nasional, penegerian madrasah swasta itu memang agak susah. Kami sudah beberapa tahun ini mengusulkan secara khusus ke Kementerian di Jakarta, tapi belum disetujui,” jelasnya.
Faktor utama yang membuat penegerian sulit dilakukan adalah keterbatasan anggaran.
Abdul Kholiq menyebut bahwa madrasah negeri merupakan satuan kerja (satker) yang membutuhkan struktur organisasi lengkap, termasuk pimpinan, tenaga administrasi, dan sistem keuangan tersendiri.
“Itu yang membuat prosesnya tidak mudah,” katanya.
Meski demikian, Abdul Kholiq mengatakan bahwa pihaknya tetap mencari solusi alternatif.
Salah satunya dengan menambah unit filial atau cabang dari madrasah negeri yang sudah ada, sebagai langkah strategis jangka pendek.
“Sekarang kami hanya bisa menambah dengan filial. Jadi cabang-cabang dari madrasah negeri, seperti MTs Negeri yang ada di Samarinda Seberang,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan pendidikan madrasah di Kaltim, mengingat pentingnya peran madrasah dalam membina karakter dan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat yang majemuk.
Media Gathering Kemenag
Diberitakan sebelumnya, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Kalimantan Timur kembali menggelar Media Gathering untuk kedua kalinya pada tahun 2025.
Kegiatan ini berlangsung di ruang Kerukunan Beragama Kanwil Kemenag Kaltim, Selasa 24 Juni 2025 dan dihadiri oleh sejumlah insan pers dari berbagai media cetak, daring, dan elektronik.
Kegiatan dibuka secara langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Kaltim, Abdul Kholiq, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara Kemenag dan media dalam menyampaikan informasi yang akurat dan konstruktif kepada masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk menjalin komunikasi yang transparan dan konstruktif dengan insan media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujar Abdul Kholiq
Ia menyadari peran media sangat vital di era kemajuan informasi saat ini. Menurutnya, tanpa dukungan media, informasi dari Kementerian Agama tidak akan sampai secara menyeluruh ke publik.
Oleh karena itu, dirinya membuka ruang kerja sama yang inklusif dan responsif dengan awak media.
“Kami di Kementerian Agama sangat terbuka. Bahkan saya selalu usahakan untuk menjawab setiap panggilan media, karena kami paham ini bagian dari tugas bersama menyampaikan informasi yang dibutuhkan publik,” tegasnya.
Ia berharap, melalui media gathering ini, hubungan yang erat antara Kemenag dan media terus terjalin dan saling menguatkan dalam menyajikan informasi yang berimbang dan bermanfaat.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan rekan-rekan media. Semoga kegiatan ini memperkuat energi positif antara Kementerian Agama dan media demi menciptakan informasi yang akurat dan mencerdaskan masyarakat,” tutup Abdul Kholiq. (Adv/diskominfokaltim)
Editor: Emmi