SAMARINDA : Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengungkapkan kasus Serviks (kanker leher rahim) di Kaltim mengalami penurunan.
Hal itu berdasarkan hasil program deteksi dini melalui metode Inspeksi Vasual Asam Asetat (IVA).
“Alhamdulillah, berdasarkan hasil deteksi dini diketahui kasusnya (Servik) telah menurun,” ujarnya usai memimpin upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 tahun 2024 di Halaman Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (12/11/2024).
Sebagai informasi, program deteksi dini melalui metode IVA ini bertujuan untuk melindungi para wanita usai produktif, khususnya kelompok usia 30 hingga 50 tahun.
Diketahui, deteksi dini di wilayah Benua Etam pada tahun 2023 ditemukan 179 kasus dan pemeriksaan di tahun 2024 ditemukan 31 kasus.
Pada tahun 2023 telah dilakukan pemeriksaan IVA terhadap 74.082 wanita berusia 30-50 tahun dan ditemukan 179 kasus positif IVA.
Kasus tersebar diantaranya Kabupaten Paser 6 kasus, Kutai Kartanegara 152 kasus, Kutai Timur 2 kasus, Berau 8 kasus dan Samarinda 11 kasus.
“Sementara kabupaten dan kota lainnya tidak ditemukan kasus positif IVA,” ungkapnya.
Kemudian memasuki tahun 2024, dari 53.519 wanita yang menjalani pemeriksaan telah ditemukan 31 kasus positif IVA. Tersebar di Kabupaten Paser 2 kasus, Kutai Kartanegara 25 kasus, Kutai Timur 1 kasus dan Berau 3 kasus. Sedangkan kabupaten dan kota lainya tidak ditemukan kasus positif IVA hingga saat ini.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu pun menyampaikan apresiasi kepada dinas/instansi, organisasi dan lembaga yang telah ikut berpartisipasi, terutama ikut aktif melakukan mencegahan melalui deteksi dini terhadap kanker Serviks di Kaltim.
“Pemerintah daerah dapat membantu dan memberikan dukungan kepada organisasi maupun lembaga yang pro aktif melakukan langkah dan upaya penurunan kasus Serviks di daerah,” pungkasnya.(*)