Samarinda – Pencarian korban tenggelam di Sungai Lok Bahu terus dilakukan. Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda Riqi Efendi mengungkapkan tim SAR sudah melakukan pencarian manual seperti berenang, menyelam hingga menyisir pinggir sungai.
Tim dibantu Relawan Kota Samarinda dan Basarnas untuk melakukan penyelaman. Kedalaman sungai mencapai 3-5 meter.
“Tim juga sudah berusaha melakukan penyisiran di dasar sungai. Ada dua penyelam. Tadi kurang lebih 70-100 meter penyelaman, beberapa kali juga sudah diarsir untuk penyisiran penyelaman di dasar sungai, hingga pukul 18.00 Wita masih nihil,” papar Riqi, Kamis (2/9/2021).
Sempat juga dilakukan penyisiran di bawah jembatan. Takutnya ada benda yang dapat menahan korban namun tidak ada juga.
Riqi menyampaikan juga jika dalam penyisiran korban, terdapat beberapa kendala, pertama arus yang sangat deras dan visibility atau jarak pandang 0 meter.
Jadi para penyelam hanya melakukan pencarian dengan meraba dan menggunakan jalur tali.
“Beberapa kali tali diubah untuk memudahkan penyisiran sungai sebagai patokan untuk alur-alur penyisiran. Namun hingga sore nihil,” ungkap Riqi.
Pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok hari pukul 07.00 Wita. Memulai dengan morning briefing dan melakukan penyisiran.
“Karena malam hari tidak dilakukan penyisiran mengingat dalam SOP bahwa tidak dilakukan penyisiran korban di malam hari. Sebab pentingnya keselamatan tim,” sebut Riqi.
Tapi tetap akan melakukan monitoring pada area-area sungai. Sudah dipasang lampu penerangan dan standby tim.
Untuk tim terdiri dari Basarnas, Disdamkar Kota Samarinda, Polresta Samarinda, Dinas Sosial, Relawan Kota Samarinda. Dari relawan SAR maupun Balakarcana juga. Semua secara bergotong royong bergantian melakukan penyisiran.
Kemudian melihat kondisi dan berdasar pada informasi, Riqi membeberkan prediksi sementara kemungkinan korban telah dibawa arus.
“Kalau informasi dari rekan-rekan penyelam, di bawah itu ada obstacle (rintangan), dan dicek di jembatan sendiri itu tidak ada korban tersangkut. Kemungkinan korban terbawa arus. Karena dari awal kejadian sampai dia timbul terakhir itu terbawa arus,” tuturnya.
Basarnas juga standby dengan timnya sekitar 700-800 meter dan perahu dari Disdamkar Kota Samarinda pun siap sedia.
Seperti diketahui, seorang bocah laki-laki bernama Faisal (11) dilaporkan hilang terbawa arus Sungai Revolusi di Jalan Lok Bahu Gang Hidayah Samarinda, Kamis (2/9/2021).
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Kala itu, Faisal di tepi sungai sedang melihat teman-temannya bermain air.
Nahas, ketika hendak berpindah tempat, Faisal dikabarkan terpeleset di antara jembatan yang sedang dalam perbaikan.
Teman-teman Faisal dikabarkan telah berusaha menggenggam tangan korban dengan erat, namun karena kepanikannya yang tidak bisa berenang, Faisal pun terbawa arus.
Sempat hanyut kurang lebih 70 meter, tangan Faisal terlihat melambai meminta pertolongan. Warga yang melihat pun sontak langsung menyelam, tetapi masih tidak terjangkau.
Warga pun terus mencari korban di permukaan air dan berusaha juga mencari bantuan lain dengan melapor kepada Relawan Kota Samarinda.