
Samarinda โ Usul pemindahan ibu kota Kalimantan Timur (Kaltim) dari Balikpapan ke Samarinda yang dilontarkan Anggota Komisi II DPR RI Aus Hidayat Nur kembali mendapat tanggapan parlemen Karang Paci.
Aus menilai, Balikpapan relatif dekat dengan IKN baru yang berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sehingga dinilai akan mempermudah koordinasi pemerintahan.
Menanggapi usul tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menyebut hal tersebut perlu dikaji lebih serius.
“Kita nggak bisa gegabah seperti itu. Mesti ada analisis dan kajian yang lebih komprehensif lah,” kata Samsun.
Menurut Samsun, semua kota di Kaltim layak menjadi ibu kota. Namun, Samarinda ditetapkan menjadi ibu kota Kaltim tentu memiliki sejarah serta pertimbangan tersendiri dan Kaltim tidak bisa lepas dari sejarah tersebut.
“Kalau bicara keinginan ya kita mesti menjadi keinginan umum dan keinginan secara regulasi,” tegasnya.
Selain itu, pemindahan ibu kota dinilai bukan suatu hal yang urgent atau mendesak di masa pandemi seperti saat ini. Samsun menyebut, saat ini pihaknya lebih berfokus untuk menyelamatkan rakyat dari pandemi Covid-19.
“Kita tidak mikirin pemindahan ibu kota provinsi. Selamatkan dulu nasib manusianya,” jelasnya.
Sementara menurut Samsun pribadi, Balikpapan sekarang sudah memiliki beban berat, terlebih kalau ibu kota provinsi dipindahkan ke sana.
“Sesak Balikpapan itu,” sahutnya.