SAMARINDA: Walikota Samarinda, Andi Harun berambisi besar mengikuti jejak Kota Banyumas untuk menjadikan Kota Samarinda sebagai lingkungan zero waste di masa mendatang.
Sebagai informasi, zero waste atau bebas sampah adalah sebuah konsep yang mengajak kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah.
Tujuannya adalah agar sampah tidak berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), menjaga sumber daya dan melestarikan alam.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus melakukan upaya pembangunan dan penataan kota, dengan fokus menjadikan Kota Tepian ramah lingkungan.
“Opsi kita mencontoh Banyumas. Mudah-mudahan satu bulan ini kita sudah memutuskan,” ungkap Andi Harun.
Pasalnya beberapa waktu lalu, perwakilan dari Kota Banyumas turut hadir di Balai Kota Samarinda untuk memberikan presentasi kepada Pemkot Samarinda.
Mereka membahas rencana pengelolaan sampah sebanyak 600 ton di Samarinda, yang membutuhkan mesin dengan kapasitas yang sesuai.
Mesin-mesin ini akan ditempatkan secara desentralisasi di empat Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST).
Orang nomor satu di Kota Samarinda menjelaskan bahwa perkiraan biaya proyek ini mencapai Rp19 miliar, di luar biaya untuk bangunan.
Namun, angka ini masih bersifat sementara, dan akan dibahas lebih lanjut.
“Tapi ini masih angka sementara, kita akan melakukan pertemuan sekali lagi,” ungkapnya.
Sehingga, Andi Harun berharap proyek tersebut dapat segera direalisasikan, demi mengurangi berbagai jenis sampah, termasuk plastik, sampah organik, dan bahan lain yang dapat didaur ulang dan diubah menjadi produk yang dapat digunakan kembali. (adv).*