Samarinda – Wakil Wali Kota Samarinda H Rusmadi menyebut ketersediaan infrastruktur seperti pelabuhan dan bandara yang cukup representatif di Samarinda sangat membantu menekan laju inflasi di Kota Tepian.
Ketersediaan infrastruktur tersebut sangat membantu pasokan barang ke ibu kota Kaltim. Hanya memang dijelaskan Rusmadi, ketika cuaca ekstrim kemudian juga masa pandemi akan muncul pembatasan-pembatasan.
“Dan itu disiasati oleh Pemerintah Kota (Pemkot), termasuk lombok pun ini kita dorong,” ujar Rusmadi usai menerima penghargaan TPID Terbaik di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (10/9/2021).
Ia mengimbau masyarakat untuk bisa memanfaatkan lahan pekarangan seperti yang ada di halaman rumah.
“Yang jelas untuk masuk supply ini tidak cukup dari supply lokal. Tetapi masyarakat ini juga bisa membantu untuk supply, terutama menyangkut kebutuhan pokok,” terang Rusmadi.
Melihat di masa pandemi ini banyak sektor, terutama ekonomi rakyat yang terbatas, Rusmadi menyebut Pemkot sendiri membuka kebijakan.
“Kesehatan iya, tetapi ekonomi harus bergerak, walaupun dengan keterbatasan,” tegas Rusmadi.
Sehingga diharapkan masyarakat kecil, terutama sektor ekonomi tetap mampu bergerak. Sedangkan inflasi yang menjadi perhatian Pemkot Samarinda dikatakan Rusmadi yaitu di sektor bahan pokok.
“Termasuk harga cabai. Kemudian ayam juga termasuk salah satu faktor yang menyebabkan inflasi,” ungkap Rusmadi.
Menurutnya, Kaltim maupun Samarinda memiliki potensi besar, namun selama ini pasokan ayam potong masih dari luar daerah.
“Oleh karena itu, kita dorong usaha-usaha, terutama ayam ini jangan sampailah kita pasok dari luar,” harapnya.
Rusmadi menegaskan bahwa yang terpenting adalah pasokan cukup.
“Yang penting stabilisasi kalau berbicara inflasi,” katanya.
Sementara terkait kenaikan harga cabai, Rusmadi menyebut harga cabai masih terkendali.
“Tapi kita khawatirkan kalau misalnya pasokan rendah hanya karena musim, harga naik,” khawatir Rusmadi.
Namun, Rusmadi menyebut selama transportasi lancar, pasokan untuk Samarinda akan aman.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim HM Sa’bani mengatakan keseimbangan perlu dijaga agar inflasinya juga dapat terkendali. Sehingga masyarakat mendapatkan kebutuhannya dengan harga yang terjangkau.
“Jadi semakin tinggi permintaan, sepanjang demand-nya tersedia, itu aman,” jelasnya.
Namun bila demand tinggi dan supply-nya kurang, itu yang akan menyebabkan harga tidak terkendali, inflasi tidak terkendali.