JAKARTA: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengaku, kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) berkontribusi besar dalam mendongkrak pembangunan di Benua Etam.
“Investasi riil mencapai 43 persen dari infrastruktur dan penyumbang terbesar adalah IKN. Bulan ini naik 7,2 persen lebih,” kata Akmal.
Hal itu ia katakan saat mengisi acara Indonesia Bicara “IKN, Kota Dunia Untuk Semua”, program siar (live) dialog TVRI Jakarta Pusat yang dipandu Maya Karim, Selasa (7/5/2024).
Selain itu, Akmal menyebut pertumbuban ekonomi Kaltim dari 4 persen meningkat hingga mencapai 6,22 persen secara agregat.
Ia menjelaskan, keberadaan IKN yang meliputi kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menjadikan Kaltim sebagai episentrum bagi pembangunan wilayah barat dan timur Indonesia.
“Kaltim menjadi mitra dalam konteks fungsional administratif, tapi secara geografis sebagai penyangga,” jelasnya.
Ditjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu menerangkan, dalam mememuhi kebutuhan pangan IKN, maka Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara yang bersentuhan langsung telah membuat kawasan dan sentra-sentra pertanian, termasuk kabupaten lain di Kalimantan Timur, juga Kalimantan Selatan.
“Berarti IKN ini berkah bagi Kaltim juga Kalimantan,” tuturnya.
Sementara dari segi sumber daya manusia, Akmal menyebut sejak era kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak hingga Gubernur Isran Noor telah digelontorkan beasiswa pendidikan bagi ratusan ribu anak-anak Kaltim.
“Artinya, kalau dibilang siap, maka Kaltim paling siap untuk IKN,” tegasnya.
Akmal menambahkan, secara administratif IKN dibatasi wilayah seluas 235 ribu hektar, tetapi secara sosial budaya akan menyatu dengan Kaltim.
“Dalam prosesnya, IKN juga menghadapi persoalan dan permasalahan. Tapi, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Bagi saya tidak ada kata lain selain komunikasi, itu kuncinya,” ujarnya.
“Tapi percayalah, Kaltim all out untuk IKN,” tambahnya.
Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN H Alimuddin mengungkapkan pihakya telah merumuskan peta jalan pendidikan dan kebijakan ini belum ada di Indonesia.
“Artinya tekad Pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai kota dunia akan memiliki SDM yang berstandar dunia pula melalui jalur pendidikan,” ungkapnya.
Di kawasan IKN, lanjutnya, selain sekolah dan perguruan tinggi sudah dibangun juga sarana dan berbagai fasilitas bertaraf internasional seperti rumah sakit, hotel dan mal.
“Kita benar- benar akan mewujudkan IKN sebagai smart city, forest city dan sustainable city yang tetap menjunjung tinggi kearifan-kearifan lokal masyarakat sekitarnya,” pungkasnya.(*)