
Bontang– Sudah lebih setahun seluruh aktivitas belajar diganti menjadi sistem dalam jaringan (daring) guna mencegah penularan Covid-19. Namun pembelajaran tersebut dinilai belum efektif. Karena itu pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait rencana pembelajaran tatap muka di Juli 2021.
Anggota Komisi I DPRD Bontang Muhamad Irfan mendukung adanya rencana pembelajaran tatap muka oleh pemerintah tersebut.
Irfan mengatakan, melihat efektivitas pembelajaran jarak jauh terhadap perkembangan peserta didik via daring selama ini belum maksimal sebab dalam menyelesaikan tugas peserta didik hanya mengandalkan smartphone.
“Sekarang anak-anak ketika ada tugas hanya mengandalkan HP. Namun tanpa bantuan alat ini anak tak mampu mengerjai tugas tersebut karena itu pembelajaran daring dinilai belum efektif,” ujarnya saat dikonfirmasi narasi.co di Sekretariat DPRD Bontang, Rabu (31/3/2021)
Pembelajaran jarak jauh juga dikhawatirkan menimbulkan dampak sosial negatif berkepanjangan di antaranya putus sekolah, serta penurunan capaian belajar serta kekerasan pada anak dan risiko internal lainnya.
“Saya dukung pembelajaran tatap muka dibuka kembali. Namun aktivitas sekolah harus tetap berpedoman pada protokol kesehatan,” tuturnya.
Dirinya berharap agar pihak sekolah maupun elemen-elemennya lebih aktif dalam mengawasi atau serta mengimbau siswa-siswanya betapa penting protokol kesehatan di tengah pandemi saat ini.