Balikpapan – Anggota Komisi V DPR RI Irwan turut merespon pasca tragedi maut kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di turunan Muara Rapak Jalan Soekarno Hatta di Kilometer 0 yang terjadi pada pukul 06.15 Wita, Jumat (21/1/2022).
Dari pantauan Narasi.co berdasarkan informasi dari Dirlantas Polda Kaltim Kombes Pol Sonny Irawan, lakalantas ini menelan korban jiwa sebanyak 35 orang. Empat orang meninggal dunia (MD), 1 orang kritis di ruang operasi, 4 luka berat, dan 26 orang mengalami luka ringan. Hal ini sekaligus meluruskan data jumlah korban tewas yang sebelumnya sempat diberitakan berjumlah 5 orang.
Diketahui kecelakaan mengerikan itu dipicu truk tronton yang diduga mengalami rem blong. Truk tronton dengan nomor polisi KT 8543 AJ yang dikemudikan MA (48) itu berangkat dari parkiran di Jalan Pulau Balang Kilometer 13 sekitar pukul 05.00 Wita. Rencananya, truk akan mengirim kapur pembersih seberat 20 ton ke daerah Kampung Baru, Balikpapan Barat.
Irwan pun turut menyampaikan duka cita di halaman facebook pribadinya.
“Hari ini saya menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap seluruh korban yang meninggal dan juga yang dirawat di rumah sakit. Semoga seluruh korban meninggal dunia diterima di sisi Tuhan dan keluarga korban diberikan kesabaran dan ketabahan,” katanya.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat itu juga meminta harus segera ada evaluasi dan tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang terus memakan korban di lokasi yang sama.
“Ini tidak boleh terus dibiarkan seperti ini. Dalam waktu dekat saya akan berkoordinasi dengan Dirlantas Polda Kaltim untuk bisa melakukan pengawasan dan penindakan tegas terhadap kendaraan over dimensi over loading (ODOL) dalam kota. Keberadaan ODOL dalam kota ini tidak bisa lagi ditoleransi harus segera ditindak tegas termasuk sopir dan pemilik kendaraan yang menyebabkan musibah besar hari ini harus bertanggung jawab di hadapan hukum,” tegasnya.
Kemudian, untuk jangka panjang pemerintah daerah segera merealisasikan rencana pembangunan flyover (jalan layang) di jalan tersebut. Apalagi pemda dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) sudah membuat kajian perencanaan dan lain-lain.
“Kalau memang tidak ada duit APBD-nya untuk bangun flyover, kita coba gunakan opsi lain termasuk intervensi melalui APBN di Kementerian PUPR. Kita bantu kawal dan perjuangkan agar ke depan tidak terjadi lagi kejadian menyedihkan seperti ini,” urainya.
Dalam hal ini, Irwan juga mengapresiasi usaha Ditlantas Polda Kaltim sejak 8 bulan lalu sudah mempersiapkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) berstandar modern berbasis IT dengan melaksanakan sertifikasi kompetensi penyidik, mobil taktis TAA dari korlantas dan mewajibkan tim TAA turun ke TKP minimal sebulan sekali sehingga kejadian lakalantas seperti ini bisa segera diketahui kejadian sebenarnya.
“Sejak tahun 2020 saya terus dorong Kemenhub melalui Balai Pengelola Transportasi Darat Kaltimtara membangun beberapa Jembatan Timbang di ruas jalan nasional Kaltim. Mengenai penindakan ODOL kita minta dipertegas sampai dengan penindakan di tempat melalui revisi UU LLAJ yang mulai dibahas di Komisi V DPR RI,” tutupnya.