Samarinda – Berbagai problematika pendidikan yang terjadi di Indonesia seperti tidak ada habisnya. Mulai dari masalah kurikulum hingga legalitas aset gedung belajar.
Belum lagi sistem pendidikan yang dituntut mampu beradaptasi dengan normal baru (new normal), demi terwujudnya proses pendidikan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di tengah masa pandemi Covid-19 yang angka positifnya kian meningkat.
Dampak itu pun sangat dirasakan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim. Pasalnya kampus dalam naungan Ikatan Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu terancam akan ditutup.
Diketahui sejak 2018 silam, ISBI Kaltim sudah tidak menerima pendaftaran mahasiswa baru. Hal ini disebabkan belum adanya legal standing atau pemenuhan syarat yang belum tercukupi. Salah satunya adalah legalitas kepemilikan lahan ISBI Kaltim yang hingga saat ini belum dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek).
Hal itu dibenarkan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim Rusman Yaqub usai melakukan RDP dengan Disdikbud Kaltim.
“ISBI sudah dua tahun tidak melaksanakan penerimaan mahasiswa baru, karena Pemprov belum mendapatkan legalitas dari kementerian,” ujarnya kepada awak media, Selasa (6/7/2021).
“Ternyata ada mis selama ini. Karena perguruan tinggi ini merupakan kewenangan pemerintah pusat,” tambah Rusman.
Dia berharap agar ISBI dapat langsung menjadi tanggung jawab secara keseluruhan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Namun Dikti juga belum mampu membiayai secara keseluruhan operasional ISBI karena masih ada persyaratan yang belum terpenuhi. Yaitu, sebagaimana komitmen awalnya terkait MOU antara Dikti dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
“Maka hari ini statusnya ISBI adalah prodi di bawah ISI Yogyakarta,” jelas Rusman.
Rusman menegaskan pihaknya akan berjuang memfasilitasi ISBI Kaltim.
“Sayang kalau ISBI tidak dilanjutkan. Ternyata Pemprov juga mempunyai pemikiran yang sama,” ujarnya.
Rusman juga meminta Pemprov segera memperbarui MOU antara Dikti dan ISI Yogyakarta dalam enam bulan ke depan. Sehingga ISBI Kaltim dapat kembali menerima mahasiswa baru di tahun ajaran baru.