Samarinda โ Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengungkapkan jarak satu bangunan gedung pemerintahan dengan gedung pemerintahan lainnya di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dipersiapkan dengan konsep forest city dan smart city itu, antara satu hingga dua kilometer.
Di antara bangunan itu, akan tumbuh pohon-pohon alam yang mulai ditanam dari sekarang. Pohon-pohon itu nantinya kembali membentuk hutan alam seperti sedia kala dan akan ada satwa-satwa yang biasa hidup di hutan menjadikan habitatnya di sana.
“Satwa unggas burung-burung tidak usah dipindahkan, kalau ada pohon-pohon mereka akan pindah sendiri. Kalau ini terwujud, tidak akan ada ibu kota negara lain yang bisa menandingi IKN di dunia ini,” yakin Isran, Selasa,(20/9/2022).
Hal tersebut disampaikan Isran saat menghadiri Seminar Alumni Kehutanan Indonesia oleh Ikatan Alumni Fakultas Kehutanan (Ika Fahutan) Universitas Mulawarman “Menakar Konsep Forest City Ibu Kota Nusantara” di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (20/9/2022).
Isran mengaku, sebenarnya konsep forest city IKN yang ia pahami sangat sederhana, yakni sebuah kota di tengah hutan.
Jutaan bibit pohon yang akan ditanam di lingkungan gedung pemerintahan IKN itu saat ini sedang disemai di Persemaian Mentawir, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.
Isran pun mengajak seluruh komponen Fahutan dan para alumninya untuk turut berperan serta dalam upaya mewujudkan IKN menjadi forest city.
“Saya minta Fahutan jangan hanya menunggu, harus aktif,” seru Isran.
Pembukaan seminar yang dilakukan oleh Wakil Menteri LHK Alue Dohong itu juga dihadiri Rektor Universitas Mulawarman Prof Masjaya, Prof Wiwandari Handayani (Tim Ahli pada Tim Transisi Ibu Kota Nusantara), Prof Hariadi Kartodiharjo (Alumni Kehutanan Institut Pertanian Bogor), Prof Mustofa Agung Sardjono (Alumni Kehutanan Universitas Mulawarman), Prof Sigit Hardwinarto (Alumni Kehutanan Universitas Gadjah Mada.